Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebulutangkis Taufik Hidayat dan Ricky Subagja Jadi Caleg Partai Demokrat

Kompas.com - 17/07/2018, 19:07 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat secara resmi mendaftarkan 575 calon legislatif ke KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018). Seperti partai lainnya, Demokrat juga merekrut tokoh-tokoh populer.

Tak hanya sejumlah artis, partai berlambang bintang  itu juga menarik mantan atlet. Mantan atleg yang direkrut di antaranya dua peraih medali emas Olimpiade.

"Pertama adalah saudara Taufik Hidayat dan yang kedua adalah Ricky Subagja," ujar Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan di Kantor KPU.

Seperti diketahui, Taufik Hidayat adalah mantan atlet tunggal putra bulutangkis Indonesia dengan segudang prestasi. Salah satunya yakni peraih medali emas Olimpiade Athena Yunani pada 2004.

Baca juga: Chris John, Taufik Hidayat, Fauzi Baadila dkk Resmi Jadi Kader Partai Demokrat

Sementara itu, Ricky Subagja juga dikenal sebagai mantan atlet ganda putra bulutangkis Indonesia.

Selain dua kali menjuarai All England Open 1995 dan 1996, Ricky juga peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Rexy Mainaky.

"Saya kira semua kenal. Dia kemudian bergabung dengan Demokrat dan maju dari daerah pemilihan Jawa Barat," kata Hinca.

Baca juga: Curhat Taufik Hidayat, Kurang Perhatiannya Pemerintah ke Para Atlet

Selain Taufik dan Ricky, Demokrat juga menggaet Krisna Bayu, atlet Judo. Sementara itu daftar artis yang maju caleg dari Demokrat diantaranya Dina Lorenza dan Jane Shalimar.

Adapun politisi Demokrat yang maju nyeleg diantaranya Amir Syamsuddin, Roy Suryo, Ee Mangindaan, dan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

"Sejak awal kami berikhtiar untuk mencalonkan dan mengusung calon-calon kami yang diterima masyarakat yang bukan mantan narapidana kemudian bandar narkoba kejahatan seksual, semua kami patuhi," kata dia.

Kompas TV Tiga hari menjelang penutupan pendaftaran calon legislatif masih belum ada partai politik yang mendaftarkan calon legislatifnya ke KPU.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com