Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silon Sempat Bermasalah, KPU Balik Salahkan Kebiasaan Parpol

Kompas.com - 17/07/2018, 13:46 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak memungkiri banyaknya keluhan parpol terhadap Sistem Informasi Pencalonan (Silon). Beberapa hari lalu, Silon memang sulit diakses.

Namun, Komisioner KPU Ilham Saputra menilai, parpol punya andil terhadap masalah itu terutama yang menyangkut kebiasaan para parpol dalam memasukkan data.

"Kalau soal Silon, kami sudah berikan waktu satu bulan. Persoalannya mereka (parpol) baru upload seminggu menjelang penutupan, sehingga loading-nya sangat besar, kita juga kesulitan," ujarnya di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Baca juga: Belum Daftar Caleg 2019, PSI Keluhkan Silon KPU

"Akhirnya kemarin storage-nya kami tambah. Alhamdulilah keluhan-keluhan (terhadap Silon) itu berkurang," sambung dia.

Masalah pada Silon dijadikan alasan oleh para parpol mendaftarkan calegnya ke KPU disaat-saat akhir pendaftaran. Badan Pengawas Pemilu (Bawalsu) juga mengungkapan hal yang sama.

Namun, KPU menilai masalah tidak hanya ada pada Silon, namun juga pada parpol itu sendiri. Misalnya, kelengkapan dokumen mulai dari administrasi rumah sakit hingga SKCK.

Baca juga: Jelang Batas Akhir, KPU Minta Parpol Tuntaskan Pendaftaran Bacaleg di Aplikasi Silon

"Ada dinamika internal juga di beberapa parpol besar. Soal nomor urut lah, menempatkan orang yang tepat di dapil yang tepat. Ini kan juga persoalan penting buat mereka," kata Ilham.

Salah satu parpol yang mengeluhkan Silon yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sistem KPU tersebut dianggap bermasalah dan justru sempat menghambat pendaftaran akibat sulut diakses.

Baca juga: KPU Imbau Parpol Percepat Pendaftaran Bacaleg di Aplikasi Silon

Parpol peserta Pemilu 2019 wajib memasukan berbagai berkas pencalegan ke Sipol KPU. Setelah itu, parpol harus menyerahkan dokumen secara langsung ke KPU.

Saat parpol secara bersamaan berupaya mengunggah berkas caleg via online, saat itulah menurut KPU, Sipol sulit diakses karena tak kuat menerima besarnya data.

Kompas TV Data yang masuk melalui silon akan menjadi pembanding untuk memverifikasi bakal calon anggota legislatif. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com