Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Lada Jatuh, Petani Curhat ke Jokowi

Kompas.com - 28/06/2018, 18:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang petani asal Bangka Belitung menumpahkan curahan hati atau curhat ke Presiden Joko Widodo mengenai rendahnya harga lada di pasaran.

Momen itu terjadi saat Presiden Jokowi menghadiri pembukaan Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) Tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

"Harga lada anjlok sekali. Dulu tahun '80-an dan '90-an bagus. Lada pasti untuk ekspor," ujar petani yang bernama Jauhari itu.

Karena harga bagus, petani sejahtera. Membeli kulkas dan mesin cuci pada masa itu, menurut Jauhari, merupakan perkara gampang.

"Dulu orang Bangka kaya-kaya. Kulkas dibeli untuk taruh baju. Mesin cuci dibeli untuk menaruh baju. Karena harga lada sempat mencapai Rp 200.000 per kilogram," ujar Jauhari.

Namun kini, harga lada per kilogramnya merosot hingga mencapai Rp 50.000.

Baca juga: Jokowi Resmikan Korporasi Petani Pertama di Indonesia

Ia menambahkan, pemerintah daerah sudah berupaya memperbaiki harga, yakni dengan sistem resi gudang. Namun, rupanya strategi itu tidak juga meningkarkan harga lada.

"Ini yang ingin kami sampaikan," kata dia.

Presiden Jokowi mengakui, harga lada di pasar memang sedang rendah. Meski demikian, Presiden Jokowi mengaku, pemerintah tidak dapat mengintervensi harga beberapa komoditas lantaran hal itu ditentukan oleh mekanisme pasar dunia.

"Pemerintah enggak bisa mengintervensi. Saya setiap ke Sumatera, keluhannya harga karet. Tapi ya harga karet pun kami enggak bisa intervensi karena harga dunia itu yang menentukan," ujar Jokowi.

Jauhari pun mengamini apa yang diungkapkan oleh Presiden Jokowi.

"Betul, Pak. Jadi persoalan ini kami sampaikannya ke pemerintah pusat," ujar dia.

Dalam acara tersebut, para pelalu agrikultur dan pengembang makanan diberikan kesempatan untuk berdialog bebas dengan Presiden Jokowi. Mereka memberikan masukan agar kondisi ke depan lebih baik lagi.

Kompas TV Harga cabai merah di kabupaten Brebes, Jawa Tengah merangkak naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com