Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akan Siapkan 5 Kapal Penyeberangan untuk Kawasan Danau Toba

Kompas.com - 22/06/2018, 10:59 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

PORSEA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, pihaknya dan sejumlah lembaga terkait akan menyiapkan 5 kapal untuk mendukung kegiatan pelayaran di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.

Menurut Budi, salah satu kapal dengan ukuran 300 gross tonnage (GT) ini akan bisa digunakan pada November 2018 nanti.

"Hari ini saya ingin memastikan proyek pembangunan kapal roro yang akan ditempatkan di Pelabuhan Tomok ke Pelabuhan Ajibata dengan kapasitas yang jauh lebih besar dari yang ada," kata Budi di sebuah galangan kapal di Porsea, Sumatera Utara, Jumat (22/6/2018).

Baca juga: KM Sinar Bangun Tenggelam, YLKI Minta Syahbandar Dipidana

Ia menugaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk melakukan pengawasan agar kapal ini bisa meningkatkan pariwisata di Danau Toba. Selain itu, di tahun 2019, Kemenhub akan membangun satu kapal lagi.

"ASDP yang akan menjadi operator kapal ini nanti akan membangun 1 lagi dan kami sudah dapat konfirmasi ada dua kapal lagi yang akan disumbang oleh swasta yang beroperasi di Sumut," katanya.

Untuk empat kapal lainnya, Budi meminta pemerintah setempat untuk melakukan penelitian terkait penyesuaian kebutuhan yang diinginkan.

Baca juga: DPR: Musibah KM Sinar Bangun Seharusnya Bisa Dihindari

Ia mencontohkan, kapal yang sedang dibangun saat ini memiliki kapasitas untuk 280 orang, 17 truk dan 32 mobil.

"Kita pesan, tolong ikut mengawasi apa yang terjadi di pelabuhan-pelabuhan karena safety adalah keharusan. Jadi syahbandar harus punya pengetahuan dan komitmen. Bahkan nahkoda-nahkoda itu kita sekolahkan supaya penduduk di sini dapat kerjaan dengan kualifikasi lebih bagus," kata dia.

Budi juga ingin kawasan Porsea ini bisa menjadi galangan kapal yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Tragedi KM Sinar Bangun, YLKI Nilai Pemerintah Lalai

Oleh karena itu, ia ingin anak-anak setempat bisa dididik untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengelola galangan kapal.

"Agar mereka menjadi pemain-pemain dan semua dikerjakan oleh masyarakat Sumut. Nah ini sudah kita sepakati untuk dilaksanakan, satu sisi kita menunjang pariwisata," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan industri perkapalan di kawasan Danau Toba nantinya bisa meningkatkan kualitas pelayaran.

Baca juga: Menanti Kepastian Pencarian Korban KM Sinar Bangun...

"Selain akan membuat unit UPT (Unit Pelaksana Teknis) supaya mengawasi operasional yang ada di Toba, sudah minta BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) untuk datang ke sini selain mengawasi pembangunan kapal juga akan supporting pengawasan kapal-kapal yang ada," kata dia.

Nantinya kelima kapal ini akan dikelola oleh ASDP Indonesia Ferry demi menjaga profesionalitas layanan kapal penyeberangan. Dengan demikian, pengelolaan pariwisata di Danau Toba juga akan maksimal.

"Kita minta ASDP untuk lakukan, tetapi kami minta ASDP melibatkan semua masyarakat Toba dan sekitarnya," kata dia.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com