Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan: Presiden Distigma Seolah Tak Dekat dengan Umat Islam

Kompas.com - 08/06/2018, 22:33 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua MPR Zulkifli Hasan mengakui adanya stigma negatif yang ditujukan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pemerintah, kata Zulkifli, dianggap seolah-olah tidak dekat dengan umat Islam.

Oleh sebab itu, Zulkifli berpendapat, seharusnya seluruh menteri mengikuti dan mendukung upaya yang dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk menghilangkan stigma tersebut.

"Kami berharap menteri-menterinya mendukung kebijakan Presiden. Jangan Presiden-nya mau menghapus stigma, tapi menterinya jalannya lain-lain. Itu saya kira tentu kan kerja keras itu akan kurang optimal itu," ujar Zulkifli saat ditemui di rumah dinas Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (8/6/2018).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menilai, selama ini Presiden Jokowi bekerja keras untuk menghapus stigma negatif tersebut.

Baca juga: Zulkifli Hasan: Presiden Sudah Kerja Keras Datangi Ulama, Terima Kasih

Sering kali Presiden Jokowi bertemu dengan para ulama. Tak jarang pula mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengunjungi sejumlah pondok pesantren.

"Pak Presiden kita ini kan, terus terang ya saya terbuka, distigma seolah-olah pemerintah ini kan tidak dekat dengan umat Islam," ucap Zulkifli.

"Nah Presiden bekerja keras untuk menghilangkan citra atau cap itu. Ya berkunjung ke mana-mana, ke pesantren dan seterusnya," kata dia.

Sebelumnya, saat acara buka bersama dengan Presiden Jokowi dan sejumlah menteri serta pejabat tinggi negara, Zulkifli sempat mengucapkan terima kasih.

Ia berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena telah berusaha dekat dengan umat Islam

Tak jarang Presiden Jokowi mendatangi para ulama dan sejumlah pondok pesantren.

"Terima kasih, Bapak Presiden. Presiden kita ini sudah kerja keras, mendatangi para ulama, mendatangi pondok-pondok pesantren," tuturnya.

Kompas TV Zulkifli dan Gatot sepakat untuk selalu membangun gagasan, pemilu, dan pemilihan presiden damai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com