Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei di Jabar, Susi Pudjiastuti Masuk Tiga Besar Kandidat Cawapres Jokowi

Kompas.com - 07/06/2018, 06:51 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masuk dalam tiga besar kandidat calon wakil presiden pendamping Joko Widodo.

Berdasarkan hasil survei Charta Politika di Jawa Barat, Susi berada di peringkat ketiga.

Dari 1.200 responden, sebanyak 3,8 persen menilai Susi pantas mendampingi Jokowi sebagai cawapres di Pilpres 2019.

Sementara urutan pertama ditempati oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan persentase 10,9 persen.

Kemudian disusul politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di urutan kedua dengan tingkat keterpilihan 8,1 persen.

Baca juga: Klaim Didukung NU, Cak Imin Makin Percaya Diri Jadi Cawapres Jokowi

"Untuk cawapres jokowi, nama Susi muncul di peringkat 3. Mungkin karena dia berasal dari Pangandaran, itu menjadi faktor namanya disebut oleh responden," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei, di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Sementara itu, saat responden ditanya mengenai siapa sosok yang pantas menjadi cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, nama Susi hanya berada di urutan ketujuh.

Tiga posisi teratas kandidat cawapres Prabowo diisi oleh Gatot, AHY, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Yunarto, ketiga nama tersebut dinilai oleh sebagian besar responden memiliki korelasi brand politik atau paling dekat dengan Prabowo.

Baca juga: Seluruh DPD Golkar Bulat Dukung Airlangga Hartarto Jadi Cawapres Jokowi

"Karena memang ada korelasi brand politik, tiga nama ini lebih dekat dengan Prabowo," kata Yunarto.

Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random samplingpada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,83 persen.

Unit sampling primer survei ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 120 desa/kelurahan yang tersebar di Provinsi Jawa Barat.

Kompas TV Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan penandatanganan kerjasama dengan IPNLF atau gabungan pembeli produk tuna internasional


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com