Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Yakin Elektabilitas Emil-Uu Terus Meningkat Hingga Masa Pencoblosan

Kompas.com - 29/05/2018, 23:25 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PPP Arsul Sani meyakini elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang mereka usung, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum akan terus naik hingga hari pencoblosan

Hal itu disampaikan Arsul menanggapi hasil survei Litbang Kompas dimana elektabilitas Emil-UU mencapai 40,4 persen. Sedangkan, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menguasai 39,1 persen responden pemilih.

"PPP optimistis bahwa makin mendekati pelaksanaan Pilgub 27 Juni nanti pasangan RINDU akan rebound elektabilitasnya," kata Arsul melalui pesan singkat, Selasa (29/5/2018).

Baca juga: Elektabilitas 40,4 Persen di Survei Kompas, Ini Kata Ridwan Kamil

Pada survei Litbang Kompas yang dipublikasikan pada bulan Februari 2018 lalu, tingkat keterpilihan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi adalah 42,8 persen dari responden yang disurvei. Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul 39,9 persen.

Ia menambahkan peningkatan elektabilitas Emil-Uu disebabkan makin gencarnya mesin partai untuk memenangkan pasangan yang diusung PPP, Nasdem, PKB, dan Hanura itu.

Arsul menyadari keunggulan elektabilitas Emil-Uu masih dalam batas margim of error survei sebesar (+/-) 3,46 persen. Artinya, keunggulan tersebut belum bisa dipastikan.

Namun, ia meyakini di bulan Ramadhan ini elektabilitas Emil-Uu akan mengungguli Deddy-Dedi melalui berbagai program pengenalan.

Baca juga: Survei Kompas: Sebulan Jelang Pilgub Jabar, Ridwan Kamil-Uu 40,4 Persen, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 39,1 Persen

"Kami optimistis momen Ramadhan yang diisi dengan berbagai kegiatan pengenalan lebih mendalam tentang paslon RINDU (Emil-Uu) akan memperbesar keunggulan elektabilitas paslon ini," lanjut dia.

Hasil survei Litbang Kompas terbaru pada Mei 2018 menunjukkan perubahan tingkat elektabilitas para calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yang akan bertarung dalam Pilkada Jabar 2018.

Kali ini, elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul mencapai 40,4 persen. Sedangkan, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menguasai 39,1 persen responden pemilih.

Sementara itu, dua pasangan calon lain, TB Hasanuddin-Anton Charliyan dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu masih terpaut jauh.

Baca juga: Tim Ridwan Kamil-Uu Tetap Optimistis Menang di Karawang

Pada survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas pasangan ini mencapai 11,4 persen, sedangkan pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan 4,1 persen.

Survei terbaru dilakukan Litbang Kompas pada 10-15 Mei 2018 terhadap 800 responden minimal berusia 17 tahun yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan proporsional bertingkat berdasarkan jumlah penduduk di setiap wilayah di Provinsi Jawa Barat.

Nirpencuplikan penelitian atau margin of error penelitian ini sekitar 3,46 persen.

Kompas TV Bagaimana hasil survei Litbang Kompas tentang elektabilitas pasangan calon di Pilgub Jawa Barat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com