Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Dilibatkan dalam Aksi Teror, Anak-anak adalah Korban Salah Pengasuhan

Kompas.com - 22/05/2018, 20:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti dilibatkannya anak-anak dalam aksi teror. KPAI menyatakan, dalam kasus tersebut, anak tetap harus dipandang sebagai korban.

"Anak tetap harus dipandang sebagai korban, korban salah pengasuhan oleh orang tua," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam diskusi terkait terorisme di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Dalam kasus teror bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, misalnya, anak-anak tidak pernah disekolahkan oleh orang tuanya. Malahan, mereka diminta untuk menjelaskan bahwa mereka disekolahkan di rumah atau homeschooling.

"Sesungguhnya tidak pernah ada homeschooling dalam kenyataannya. Hanya diberi pengetahuan tentang menulis, membaca, berhitung, dasar-dasar saja, tapi tidak pernah dididik seperti bagaimana sekolah," ucap Retno.

Baca juga: Anak-anak Terlibat dalam Aksi Bom, Polri Menilai Mereka adalah Korban

Menurut dia, anak-anak tersebut dididik di lingkungan keluarga dan sifatnya pun tertutup. Selain itu, anak-anak pun sangat sering dipertontonkan video mengenai jihad dan kekerasan, sehingga tertanam dalam diri anak.

Tidak hanya itu, anak-anak tersebut pun cenderung tidak bergaul. Di dalam lingkungannya, mereka tidak bisa bergaul bebas dengan anak-anak lainnya.

"Ini sebenarnya dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, orang tua sudah melakukan penelantaran," terang Retno.

Baca juga: Alasan Aksi Teror Libatkan Anak-anak Menurut KPAI

Selain itu, ketika anak tidak bisa diberikan akses terhadap pendidikan, maka orang tua pun sudah melanggar UU Perlindungan Anak. Dalam hal ini, imbuh Retno, orang tua bisa dipidana.

Adapun pihak yang sebetulnya wajib melaporkan hal ini adalah keluarga dan lingkungan di sekitarnya, termasuk tetangga. Pihak-pihak tersebut tidak boleh mendiamkan pelanggaran tersebut terus terjadi.

"Melarang anak-anak bergaul akan mengganggu tumbuh kembang anak. Di dalam UU Perlindungan Anak, itu pun pelanggaran," jelas Retno.

Kompas TV Densus 88 juga masih mencari enam warga Mojokerto yang diduga terkait dengan terorisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com