JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh Reformasi Amien Rais memiliki kesan tersendiri terhadap Presiden kedua RI Soeharto. Menurut Amien, Soeharto bukan pemimpin bertangan besi yang tega menindas rakyat seperti Mao Zedong di China atau Joseph Stalin di Uni Soviet.
Hal itu, kata Amien, dibuktikan dengan mundurnya Soeharto dari kursi kepresidenan saat didesak oleh mahasiswa dan kelompok lainnya.
"Pak Harto Bukan Mao Zedong. Pak Harto bukan Stalin. Pak Harto bukan pemimpin Cekoslovakia atau Hungaria yang menggilas rakyatnya sendiri," ujar Amien dalam Peringatan 20 Tahun Reformasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5/2018).
"Tapi Pak Harto ini begitu melihat keadaan yang memang memanas, kemudian ada keikhlasan. Ya sudah, inilah saatnya harus lengser keprabon," kata Amien.
Baca juga: Setelah Reformasi, Uang Bergambar Soeharto Pun Ditolak Pedagang...
Mantan Ketua Umum PAN itu bahkan menyebut orang-orang yang meminta Soeharto segera diadili bak pahlawan kesiangan.
Menurut Amien Rais, mereka yang setelah Soeharto jatuh kemudian meminta Soeharto diadili tak pernah terlihat dalam aksi menggulingkan Soeharto, sebelum Jenderal Tersenyum itu mundur pada 21 Mei 1998.
"Karena itu saya mengingatkan, mereka yang minta Pak Harto diadili itu waktu itu enggak ada di mana-mana. Enggak kelihatan. Dalam pewayangan seperti raksasa sudah mati, dicabuti bulunya. Seperti dia yang membunuh raksasanya," tutur Amien yang saat itu menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Amien mengatakan, sistem politik otoriter di era Orde Baru tercipta bukan hanya karena Soeharto.
Baca juga: Mengenang Puncak Kegalauan Soeharto Sebelum Memutuskan Mundur...
Menurut Amien, para anggota MPR dan DPR waktu itu juga turut bertanggung jawab karena selalu mengiyakan seluruh ucapan Soeharto.
"Apa pun yang dikatakan Pak Harto selalu setuju. Suatu ketika baru mau sidang pleno, baru mau masuk ruang, belum apa-apa sudah setuju. Pernah juga saking semangatnya palunya mencelat (terlempar)," kata Amien.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.