JAKARTA, KOMPAS.com - Produser film Nia Dinata menyoroti aksi terorisme beberapa waktu terakhir yang melibatkan anak-anak.
Terkait hal ini, ia meminta orangtua lebih sering berdiskusi dan berbincang dengan anak guna mencegah masuknya paham radikalisme.
"Sebagai ibu, saya ingin mengajak semua ibu, bapak untuk selalu menjadikan anak-anak kita sebagai teman kita," kata Nia dalam pernyataan sikap Gerakan Warga Lawan Terorisme di Wahid Institute, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Baca juga: Tokoh Lintas Agama dan Profesi Kutuk Keras Tindakan Terorisme
Nia menyatakan, dengan memperbanyak diskusi dengan anak, maka orangtua dapat lebih memantau kegiatan anak.
Ini termasuk tukar pikiran dengan anak terkait isu dan aksi terorisme.
Sekolah pun memiliki kewajiban untuk memberikan pengarahan dan penjelasan pada anak soal terorisme dan radikalisme.
Ia memberi contoh anaknya sendiri yang duduk di bangku SMA. Pasca-aksi teror yang terjadi belakangan ini, sekolah tidak memberikan diskusi dan pengarahan terkait terorisme.
"Saya tanya anak saya setelah kejadian itu diajarkan apa. Tidak ngapa-ngapain, jawabnya," ujar Nia.
Baca juga: Cegah Aksi Terorisme, JK Minta Publik Jadi Mata dan Telinga Pemerintah
Ia berpendapat, sekolah pun wajib memberikan penjelasan mengenai aksi terorisme dan radikalisme yang terjadi.
Dengan demikian, anak pun menjadi waspada mengenai potensi radikalisme di sekitar mereka.
"Harus dibahas di sekolah. Di luar negeri, serangan (terorisme) dibahas di sekolah agar menciptakan awareness (kepedulian) bersama, guru-guru juga jangan acuh," sebut Nia.