Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan Postingan Provokasi, Hoaks, dan SARA ke Aduan Konten!

Kompas.com - 15/05/2018, 10:12 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengimbau masyarakat untuk melaporkan konten-konten negatif yang dianggap berpotensi memecah belah.

Konten-konten itu, misalnya, bermuatan provokasi, radikalisme, berita bohong, dan SARA.

Kemenkominfo menyampaikan hal ini melalui akun Instagram resminya, @kemenkominfo, pada Senin (14/5/2018), sebagai respons atas terjadi peristiwa bom di Surabaya, Jawa Timur.

Mekanisme pelaporan melalui Aduan Konten yang diposting Twitter @aduankonten milik Kemenkominfo.Twitter @aduankonten Mekanisme pelaporan melalui Aduan Konten yang diposting Twitter @aduankonten milik Kemenkominfo.
Kemenkominfo menyediakan "Aduan Konten" yang bisa diakses melalui situs aduankonten.id. Akan tetapi, saat Kompas.com mencobanya, akses itu belum bisa diakses.

Baca juga: Fakta dan Hoaks Pascabom Surabaya

Selain melalui aduankonten.id, masyarakat juga bisa melaporkannya melalui Twitter @aduankonten atau Whatsapp ke 08119224545.

Pelaporan ini bisa dilakukan dengan mengirim tangkapan layar atau alamat URL konten yang ingin dilaporkan.

Informasi pelaporan ini  diunggah Kemenkominfo pada Senin (14/5/2018) siang, dan mendapatkan respons beragam dari warganet. 

Ada yang mendukung, ada pula yang memberikan saran kepada Kemenkominfo.

Habisi dan tumpas sampai ke akar-akarnya, serangan teror atau teroris yang bertugas di medsos,” tulis akun @irianaria1gg1.

Baca juga: 5 Imbauan Polisi kepada Masyarakat Menyikapi Teror Kabar Hoaks

Sementara itu, akun Divisi Humas Polri, @divhumaspolri, juga mengimbau masyarakat untuk tak mudah percaya terhadap informasi-informasi yang tak bisa dipastikan kebenarannya.

Polri mengimbau masyarakat tak mudah memercayai informasi yang tak bisa dipastikan kebenarannya. Instagram Divisi Humas Polri @divhumaspolri Polri mengimbau masyarakat tak mudah memercayai informasi yang tak bisa dipastikan kebenarannya.

Pascabom Surabaya beredar sejumlah informasi hoaks yang menyebutkan terjadi bom di beberapa tempat. Setelah diverifikasi, ternyata informasi itu tidak benar.

Kompas TV Akibat ulah pelaku menyebar hoaks, keluarga korban resah terkait keberadaan bayi Aditya. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com