Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kutuk Kekerasan di Mako Brimob, PBNU Imbau Umat Tegakkan Islam Merangkul

Kompas.com - 10/05/2018, 18:03 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menolak dan mengutuk keras aksi-aksi kekerasan seperti yang terjadi saat kerusuhan di Rutan Mako Brimob.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini pasca berakhirnya kerusuhan yang melibatkan napi teroris dan beberapa aparat kepolisian di Rutan Mako Brimob.

"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya umat Islam, mari tegakan Islam yang merangkul, bukan memukul," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (10/5/2018).

Menurut Helmy, pendekatan Islam yang damai dan bijak perlu dikedepankan sebab Islam adalah agama yang luhur. Oleh karena itu, ia menilai kekerasan bukanlah cerminan dari Islam.

Baca juga : Drama Dua Malam di Mako Brimob Kelapa Dua

PBNU mengutuk keras aksi kekerasan para narapidana terorisme kepada aparat kepolisan. Seperti diketahui, ada lima anggota Polri yang gugur akibat kerusuhan tersebut.

Sementara itu, narapidana terorisme dinyatakan tewas.

PBNU menyampaikan bela sungkawa atas gugurnya 5 anggota Polri akibat kerusuhan di Rutan Mako Brimob. Menurut Helmy, para polisi tersebut gugur dalam keadaan syahid.

Adapun kepada keluarga yang ditinggalkan, PBNU mendoakan agar diberikan ketabahan.

Baca juga : Mako Brimob Pasca Dikuasai Kembali Polisi, Drama 40 Jam yang Kita Tahu....

Seperti diketahui, sebanyak lima orang anggota Densus 88 Antiteror mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Kelima anggota itu gugur dalam kasus kericuhan yang ada di dalam rutan Mako Brimob, Kelapa Dua.

Pemberian kenaikan pangkat itu diputuskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian melalui Surat Telegram tanggal 9 Mei 2018.

Kelima anggota Polri yang mendapat penghargaan yakni:

1. Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto

2. Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi

3. Brigpol Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho

4. Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli

5. Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas

Kompas TV Narapidana terorisme dari Rutan Cabang Salemba - Mako Brimob dipindahkan ke Nusakambangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com