Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Puji Amien Rais sebagai Tokoh Reformis

Kompas.com - 09/05/2018, 20:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah memuji Amien Rais sebagai seorang tokoh reformis. Hal ini diungkapkan Fahri dalam diskusi yang diselenggarakan Komite Pemenangan Pemilu Nasional (KPPN) Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

"Pak Amien memilih menjadi reformis," tutur Fahri.

Menurut dia, Amien merupakan tokoh reformasi yang relevan. Pasalnya, Amien memahami sikap sesuai dengan zaman, seperti pada masa reformasi 1998 yang membutuhkan adanya suksesi kepemimpinan.

"Saat menjelang sidang MPR tahun 1997, Pak Amien mengatakan kesalahan fatal jika MPR kembali memilih Soeharto sebagai presiden," ujar Fahri di Kantor DPP PAN, Jakarta.

Baca juga : Amien Rais Sobek-sobek Topeng Tenaga Kerja Asing di Tengah Demo Buruh

Fahri menyatakan, tidak ada tokoh yang berani menyatakan hal seperti itu pada saat itu. Namun demikian, Amien berani mengungkapkannya dengan lantang.

Fahri pun mempertanyakan sikap beberapa pihak yang mengkritik Amien. Padahal, Amien tidak hanya mengkritik pemerintahan Orde Baru, namun juga siapapun pemimpin yang tengah berkuasa di Indonesia.

"Kalau anggap Pak Amien kritis terhadap Jokowi, dia juga kritis terhadap Soeharto, Pak Habibie, Gus Dur, Bu Mega, dan Pak SBY dikritis, karena dia membangun sikap kritis," ungkap Fahri.

Ia menuturkan, Amien pun sempat ditawari posisi penting pada saat transisi kekuasan. Meskipun demikian, Amien malah memilih untuk mendirikan PAN agar demokrasi dan reformasi Indonesia sehat.

"Ketika Pak Harto mundur, saya lihat Pak Amien digoda luar biasa. Dia tidak mau langsung pindah menjadi ketua DPA (Dewan Pertimbangan Agung), dia bikin partai politik," sebut Fahri.

Kompas TV Hal itu disampaikan seusai ia mengikuti proses pencocokan dan penelitian oleh KPU di rumahnya di Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com