Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapatkan Barisan, Para Sekjen Partai Pendukung Jokowi Kumpul Pekan Depan

Kompas.com - 04/05/2018, 14:36 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai-partai pendukung Presiden Joko Widodo merapatkan barisan jelang Pemilu. Rencananya, semua sekjen seluruh partai koalisi pendukung Jokowi berkumpul pekan depan.

"Kami juga terus membangun persaudaraan koordinasi diantara partai yang sudah meyatakan dukungan kepada Pak Jokowi," ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (4/5/2018).

Hasto mengatakan bahwa pertemuan semua sekjen partai pendukung Presiden Jokowi akan dihelat pada Senin 7 Mei 2018.

Baca juga : Nasdem Nilai Ada Peluang JK Dicalonkan Kembali Jadi Cawapres Jokowi

Pertemuan para sekjen berselang sehari setelah perjumpaan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. 

Megawati dan Airlangga direncanakan bertemu pada Minggu, 6 Mei 2018.

Baca juga : Airlangga Akan Bertemu Megawati, Ada Kemungkinan Bahas Cawapres Jokowi

Namun Hasto mengatakan bahwa pertemuan 7 Mei belum akan membahas sosok calon wakil presiden pendamping Jokowi pada Pilpres 2019. 

"Belum, belum (bahas cawapres). Jadi membahas cawapres itu bukan semberangan, melalui perenungan, melalui kontemplasi," kata dia.

PDI-P yakin dengan solidnya partai-partai tersebut, kekuatan dukungan kepada Presiden Jokowi di Pilpres 2019 kian membesar.

Partai-partai yang sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi diantaranya PDI-P, Golkar, dan Nadsem, PPP, PKB dan PSI. 

Kompas TV PDI Perjuangan menyebut proses pencarian calon wakil presiden untuk Joko Widodo masih terus dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com