Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Indonesia Sangat Mendukung Perdamaian Korsel dan Korut

Kompas.com - 30/04/2018, 15:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendukung proses perdamaian antara Korea Selatan dengan Korea Utara.

Hal itu diungkapkan Kepala Negara ketika bertemu dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Demokratik Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/4/2018).

"Indonesia sangat mendukung proses perdamaian yang ada di sana (Korut serta Korsel)," ujar Jokowi usai pertemuan.

(Baca juga : 6 Fakta Unik dari Pertemuan KTT Antar-Korea)

Kedua Dubes, lanjut Jokowi, menceritakan bagaimana tindak lanjut pertemuan antara Presiden Korsel Moon Jae In dengan pemimpin Korut Kom Jong Un, 27 April 2018 lalu.

Beberapa tindak lanjutnya, antara lain diadakannya proses pertemuan antara dua keluarga yang berpisah dan pembangunan kantor penghubung antara kedua negara yang telah berseteru puluhan tahun itu.

"Sekali lagi, Indonesia memberikan dukungan penuh agar proses itu dilanjukan dalam sebuah kesepakatan-kesepakatan yang nantinya kita harapkan berdampak pada proses perdamaian di kawasan kita dan juga seluruh dunia," ujar Jokowi.

(Baca juga : Paus Fransiskus Puji Komitmen Berani Dua Pemimpin Korea)

Bagi Indonesia, lanjut Jokowi, rekonsiliasi Korsel dengan Korut berarti terciptanya iklim yang kondusif di kawasan sehingga negara-negara dapat fokus pada aktivitas perdagangan.

"Kawasan kita ini menjadi lebih sejuk, menjadi lebih dingin dan kita semua bisa berkonsentrasi pada pembangunan fisik maupun pembangunan sektor ekonomi," ujar Jokowi.

Kompas TV Untuk mengetahui bagaiamana suasana di Korea Selatan dan kawasan semenanjung Korea pasca pertemuan Presiden Korea Selatan dan Pemimpin Korea Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com