Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Anggap Pernyataan Politisi PKS soal Capres Selain Prabowo Sangat Subjektif

Kompas.com - 20/04/2018, 11:42 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai pernyataan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil soal kemungkinan calon presiden selain Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, bukan pernyataan resmi.

Hal itu disampaikan Ferry menanggapi pernyataan Nasir yang memprediksi Prabowo Subianto tak akan maju sebagai calon presiden.

"Iya (itu) subjektif karena keputusan yang sifatnya lebih objektif itu diusulkan (resmi) oleh PKS," kata Ferry, di Hotel Harris Suites FX Sudirman, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Baca juga : Pertemuan Gerindra dan PKS Sempat Bahas Peluang Zulkifli Hasan Jadi Cawapres

Menurut Ferry, PKS akan mengeluarkan sikap resmi terkait koalisi bersama Gerindra.

Ia mengatakan, PKS juga harus menghormati sikap resmi Gerindra yang telah memberi mandat kepada Prabowo untuk menjadi capres. Mandat itu sudah diterima Prabowo.

Ferry yakin, sebagai rekan utama koalisi Gerindra, PKS akan memahami dan menghormati sikap resmi Gerindra untuk mengusung Prabowo.

"Kalau keputusan organisasional PKS kan nanti akhir bulan, itu organisasional. Kalau keputusan organisasional Gerindra, PKS, dimusyawarahkan akan melahirkan keputusan yang sifatnya objektif," papar Ferry.

Baca juga : Soal Cawapres, PKS Tak Mau Dianggap Memaksa Prabowo

"Kalau keputusan sifatnya objektif itu nanti akan mengalahkan pendapat-pendapat subjektif. Ada nama-nama itu (selain Prabowo) kan pendapat subjektif, yang objektif secara perlahan akan mengalahkan yang subjektif," lanjut dia.

Sebelumnya, Nasir Djamil memprediksi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tak akan maju sebagai calon presiden ( capres) di Pemilu 2019.

"Ini pendapat pribadi saya, bahwa saya tidak begitu yakin tiket Gerindra itu akan digunakan oleh Prabowo," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018).

Sebab, kata Nasir, berdasarkan data beberapa lembaga survei, elektabilitas Prabowo cenderung stagnan sehingga tentunya akan menjadi perhatian Gerindra jika ingin memenangkan Pilpres 2019. 

Selain Nasir, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid juga menyatakan hal yang hampir sama.

Menurut Hidayat, kemungkinan itu tetap terbuka mengingat Prabowo belum mendaftarkan diri sebagai capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ya selama itu belum didaftarkan, peluang itu masih tetap ada. Pengalaman selama ini begitu saja," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Senin (16/4/2018).

Kompas TV Partai Keadilan Sejahtera akan segera bertemu Partai Gerindra membahas koalisi jelang Pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com