Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapan: Awal Ramadhan dan Idul Fitri Tahun Ini Akan Seragam

Kompas.com - 16/04/2018, 10:41 WIB
Moh Nadlir,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa atau awal Ramadhan 1439 H atau 2018 jatuh pada 17 Mei 2018.

Sementara Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada Jumat 15 Juni 2018.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin memprediksi, awal puasa Ramadhan tahun ini akan jatuh pada tanggal yang sama.

Selain itu, pihaknya memprediksi, hari Idul Fitri tak akan ada perbedaan antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan Islam lainnya.

"Awal Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan seragam. Awal puasa 17 Mei dan Idul Fitri 15 Juni (2018)," ujar Thomas melalui pesan singkat, Senin (16/4/2018).

(Baca juga : Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 17 Mei, Lebaran 15 Juni)

Bahkan, kata Thomas, sampai tahun 2021 mendatang, awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha akan bersamaan.

"Insya Allah sampai 2021 awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah akan seragam," ungkap Thomas.

Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi Kementerian Agama Mastuki mengatakan, pemerintah belum bisa memastikan kapan awal Ramadhan tahun ini.

"Kami belum tahu sama atau tidak. Karena nanti lewat Sidang Isbat. Tanggal 1 Ramadhan tahun ini itu tanggal berapa?" kata dia.

Menurut Mastuki, mekanisme penentuan awal Ramadhan melalui Sidang Isbat digelar pihaknya dengan mengundang berbagai perwakilan ormas Islam.

"Jadi untuk tanggal sama atau tidak di Sidang Isbat yang akan menetapkan. Memang unik penetapan tanggal 1 Ramadhan," ujar Mastuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com