Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Harap Sistem Ganjil-Genap Tol Jakarta-Tangerang Urai Kemacetan hingga 47 Persen

Kompas.com - 15/04/2018, 14:22 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa mengatakan bahwa kebijakan pembatasan kendaraan dengan ganjil genap di tol Cibubur, Jakarta-Tangerang (Janger) diharapkan mengurai kepadatan hingga 47 persen.

Royke menuturkan, kebijakan ini sendiri direncanakan akan diuji coba pada Senin (16/4/2018) sejak pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB.

"Ya berdasarkan perhitungan kami itu adalah 47 persen (mengurangi kepadatan)," ujar Royke di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (15/4/2018).

Ia menjelaskan tahap uji coba kebijakan ini akan berlangsung hingga dua pekan ke depan. Selama kebijakan ini berjalan, Polri juga tidak akan melakukan penilangan.

Baca juga : Alasan Ganjil-Genap Akan Diterapkan di Tol Tangerang dan Cibubur

Polri, kata dia, akan berkoordinasi dengan petugas dari Dinas Perhubungan untuk melakukan pengawasan di sejumlah gerbang tol yang ditetapkan pemberlakuan kebijakan ini.

Di ruas tol Tangerang, gerbang tol yang akan diawasi yakni gerbang tol Tangerang 2 dan Kunciran. Sementara, tol Jagorawi diawasi di gerbang tol Cibubur 2.

Royke mengungkapkan, Polri akan menerjunkan 10 personel di Tol Jagorawi dan 10 personel di Tol Jakarta-Tangerang.

Pemerintah, lanjut Royke, telah menyiapkan bus untuk transportasi umum bagi para pengendara yang beralih ke transportasi umum.

Baca juga : Catat, Kebijakan Ganjil-Genap di Tol Jagorawi dan Jakarta-Tangerang

"Di beberapa komplek perumahan Alam Sutera di BSD, Melati Mas dan Cibubur dan lain-lain kami siapkan angkutan umum premium sama seperti di Bekasi," kata dia.

Jika berhasil, kata Royke, Polri juga akan menerapkan kebijakan ini selama Asian Games 2018 nanti.

Kompas TV Aturan ganjil-genap di Bekasi sudah diberlakukan. Pelanggaran masih terjadi, namun aparat belum berlakukan sanksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com