JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan pelaksanaan Ujian Nasional 2018 bagi siswa-siswi jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia, berjalan lancar.
Diketahui, Kamis (5/4/2018) kemarin merupakan hari terakhir pelaksanaan Ujian Nasional jenjang pendidikan SMK.
"Alhamdulilah tiga hari yang sudah dilalui berjalan dengan lancar," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Totok Suprayitno melalui siaran pers resmi, Jumat (6/4/2018).
Meski demikian, masih ada laporan mengenai padamnya listrik ketika pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi SMK. Namun, Totok memastikan bahwa kendala itu dapat segera diatasi.
"Alhamdullillah dengan kerja sama yang baik antara kepala dinas, kepala sekolah, dan PLN, kendala tersebut cepat teratasi, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan UNBK," kata dia.
(Baca juga: Terkendala Jaringan Internet, UNBK di SMKN 1 Nunukan Terlambat 1,5 Jam)
Mengenai isu kebocoran daftar pertanyaan UNBK, Totok memastikan, tidak menemukan hal itu di lapangan. Ia juga berharap para murid tidak terpengaruh atas isu tersebut.
"Saya berharap para siswa tidak terpengaruh dengan isu-isu kebocoran soal ini, karena dalam pelaksanaan UNBK prinsipnya setiap siswa akan mengerjakan soal yang berbeda-beda," ujar dia.
Integrasi dengan industri
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menjelaskan, Ujian Nasional SMK tahun ini berbeda dengan sebelumnya.
Tahun lalu, pelaksanaan UN SMK terdapat uji kompetensi dan ujian teori. Sedangkan, tahun ini pelaksanaan ujian hanya menguji teori kejuruannya saja, sehingga 100 persen teori diukur dari UN.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.