Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Kelola Keamanan Laut Harus Utamakan Sinergitas

Kompas.com - 05/04/2018, 16:15 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Arie Soedowo menilai, tata kelola keamanan di laut Indonesia sering berbenturan antar lembaga pengawas, seperti Polri, TNI, dan Bakamla.

Situasi itu membuat pengawasan wilayah laut Indonesia tak berjalan dengan baik.

"Sering tumpang tindih. Karena masing-masing punya zona kewenangan, ini kan enggak mungkin kita bantah. Jadi harus sinergi pelan-pelan," ujar Arie, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Baca juga : Indonesia-Vietnam Jalin Kerja Sama Pendidikan hingga Keamanan Laut

Menurut dia, sinergitas antar pihak pengawas kelautan diharapkan bisa memaksimalkan pembangunan pusat informasi maritim.

Pusat informasi tersebut nantinya bisa mendorong pengawasan dan penindakan tindak kejahatan kelautan dengan efektif.

"Makanya dari situ, kita bukan single agent yang mau menang sendiri. Keamanan laut tidak bisa diselesaikan atau diawasi satu badan saja," kata Arie.

Arie menegaskan, kejahatan kelautan tak hanya sebatas penangkapan ikan secara ilegal, melainkan perbudakan, perdagangan manusia hingga penyelundupan narkoba.

Baca juga : Retno Ingatkan ASEAN tentang Kerawanan Keamanan Laut

Oleh karena itu, penanganan berbagai aksi kejahatan tersebut harus melibatkan banyak pihak.

"Kita multi agent, sehingga bisa menggunakan polisi, kejaksaan, dan lain-lain. Jadi kejahatan kelautan bukan semata-mata hanya masalah perikanan," ujar Arie.

Ia berharap, sinergitas pengamanan laut di Indonesia juga bisa memberikan jaminan di dalam negeri dan dunia internasional bahwa tata kelola laut Indonesia sudah memberikan layanan terbaik.

Kompas TV Bakamla Tangkap 13 Kapal Asing Penjarah Hasil Laut Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com