Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pilih-pilih, Lulusan Terbaik STIK Ini Siap Ditempatkan di Mana Saja

Kompas.com - 29/03/2018, 11:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AKP Fandy Setiawan merupakan salah satu lulusan terbaik Perwira Sarjana Strata 1 Ilmu Kepolisian angkatan ke-73.

Ia mendapat gelar Bintang Widya Cendekia karena karena memiliki Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi, yakni 3,81.

Fandy berkomitmen siap ditempatkan di mana pun. Komitmen ini disampaikannya karena sebelumnya ada sejumlah perwira yang memilih menganggur dan tidak memiliki jabatan struktural daripada ditugaskan ke daerah.

Baca juga : Kapolri: Lulusan Akpol, Lanjut ke PTIK atau Kuliah S-2...

Hal tersebut tak berlaku bagi Fandy.

"Kami akan setia pada keputusan dari pimpinan. Ditempatkan di mana pun kami bersedia," ujar Fandy saat ditemui di PTIK, Jakarta, Kamis (28/3/2018).

Fandy mengatakan, sejak awal, ia berkomitmen untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya di mana pun mereka ditempatkan.

Pernyataan Fandy juga senada dengan penerima penghargaan lainnya.

Selain Fandy, perwira yang menerima penghargaan yakni AKP M Eko Prahutomo yang menerima Bintang Widya Karya karena membuat skripsi terbaik, AKP Jeifsin Sitorus menerima Bintang Widya Trengginas atau kesehatan jasmani terbaik, dan AKP Ngurah Wiratama menerima Bintang Widya Tanggon, kategori terbaik untuk kepribadian.

Wakil Ketua PTIK Brigjen Pol Fiandar mengatakan, STIK membuat empat kriteria lulusan terbaik, yakni terbaik bidang akademis, jasmani, kepribadian, dan penulisan skripsi.

"Ini calon-calon pimpinan Polri masa depan," kata Fiandar.

Kompas TV Seorang anggota polisi mengubah mobil pribadinya menjadi perpustakaan keliling.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com