Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton "Yowis Ben", Jokowi Senang Ada Film Bahasa Jawa Timur-an

Kompas.com - 29/03/2018, 11:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo, Rabu (28/3/2018) sore, menyempatkan diri menonton film Yowis Ben di sela kunjungan kerjanya di Kota Malang, Jawa Timur.

Sejumlah pemeran film itu ikut nonton bersama Presiden, yakni Bayu Skak, Brandon Salim, dan Devina Aureel.

Kepada wartawan seusai menonton, Jokowi mengapresiasi film itu. Sebab, tidak banyak film bioskop yang memasukkan logat bahasa Jawa Timur ke dalam logat pemerannya.

"Saya senang sekali ada sebuah film yang berbahasa daerah Jawa Timur-an. Tetapi, lalu di bawahnya tetap ada terjemahan bahasa Indonesia sehingga semua bisa melihat dan menikmati film ini," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana, Kamis (29/3/2018).

"Ini film anak muda yang wajib ditonton mereka yang masih merasa muda. Bagus sekali, banyak lucunya, dan alur ceritanya juga bagus," lanjutnya.

Baca juga: Kesan Presiden Jokowi Seusai Nonton Film Komedi Yowis Ben

Presiden berharap, semakin banyaknya film Indonesia yang diputar di "bioskop, akan memberi kesempatan bagi pembuat film untuk tumbuh dan berkreasi.

"Ini memberikan kesempatan dan peluang bagi film maker di negara kita semakin tumbuh karena jumlah penonton banyak, artinya membuat film itu (memiliki potensi) keuntungan," ujar Jokowi.

Mengutip data Katalog Film Indonesia (KFI), jumlah penonton bioskop pada 2017 mencapai 42 juta orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai 37,2 juta penonton.

Baca juga: Jokowi Sebut Pembuatan Film Meningkat, tetapi Krunya Kurang

Data dari KFI juga menunjukkan bahwa jumlah layar bioskop di penjuru Indonesia meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Hingga Desember 2017, sudah ada 263 gedung bioskop dengan total jumlah layar 1.412.

Jumlah ini meningkat 2,3 kali lipat dibandingkan dengan pengujung 2012 silam, di mana total jumlah layar bioskop adalah 609 yang berada ri 145 gedung bioskop.

Kru film kurang

Namun, Jokowi juga mendengar bahwa film itu mengalami kekurangan kru. Bagi Jokowi, itu bukan kabar buruk, melainkan kabar bagus. Sebab, artinya, terdapat peluang besar di industri film yang harus segera diisi para tenaga terampil di Indonesia.

"Saya mendapatkan kabar bahwa pembuatan film ini kekurangan kru. Kru film kurang ini sesuatu yang bagus, tetapi harus kita isi kekurangan-kekurangan yang ada," kata Jokowi.

Apalagi, Indonesia saat ini memiliki sekitar 120 SMK yang memiliki jurusan perfilman. Jokowi berharap selepas mereka lulus dapat mengisi kekurangan kru film yang ada.

Presiden berjanji terus merevitalisasi SMK yang memiliki jurusan perfilman demi mencapai cita-cita itu.

"Jurusan yang berkaitan dengan perfilman itu ada lebih kurang 120 SMK, tetapi yang baru kami perbaiki atau revitalisasi ada 18 SMK. Perlu perbaikan sarana prasarana lagi, meng-update guru yang ada sehingga kekurangan kru di dalam pembuatan film itu betul-betul bisa kita isi," ujar Jokowi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo bersilaturahim dengan pengelola dan nasabah Bank Wakaf Mikro di Istana Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com