Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baliho Anis Matta sebagai Capres 2019 Bermunculan, Ini Kata PKS

Kompas.com - 24/03/2018, 16:08 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan penjelasan terkait bermunculannya baliho politisi PKS Anis Matta sebagai calon presiden atau capres pada Pilpres 2019 di berbagai daerah.

"Pak Anis Matta adalah salah satu calon yang direkomendasikan maju capres oleh Majelis Syuro PKS," ujar Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (24/3/2018).

Menurut Pipin, Anis Matta adalah salah satu kader yang kredibel dan memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin Indonesia. Ia juga sempat menjabat sebagai Presiden PKS pada 2013-2015.

Saat Anis Matta menjabat, PKS sedang dilanda polemik karena Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terjerat kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.

(Baca juga: Anis Matta: Banyak Capres, Desakralisasi Kekuasaan yang Positif)

Namun, tutur Pipin, Anis Matta bukanlah satu-satunya kader PKS yang diusung maju sebagai capres. Anis Matta hanya satu dari sembilan nama kader PKS yang didorong maju capres.

Adapun delapan bakal calon presiden dan wakil presiden dari PKS lainnya, yakni Gubernur Jawa Barat dari PKS, Ahmad Heryawan; Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Kemudian Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman; Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al'Jufrie; Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring; Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf; dan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

Sembilan nama itu sudah dilemparkan PKS ke publik. Kini PKS menunggu respon dari masyarakat.

"Saya kira kami akan lihat bagaimana respons publik terhadap masukan dari PKS terkait sembilan nama itu. Kami akan lihat bagaimana koalisi nanti. Kami tidak bisa sendiri (usung capres pada 2019)," kata Pipin.

Kompas TV Anis Matta sudah melantik relawan dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com