Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Al Quran adalah Pedoman Hidup

Kompas.com - 22/03/2018, 20:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan peserta Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadist tingkat Asia Pasifik ke-10 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Acara ini juga dihadiri Pangeran Arab Saudi Khalid bin Sultan Abdul Aziz.

Dalam pidatonya, Presiden mengingatkan bahwa Al Quran diturunkan kepada manusia untuk menjadi pedoman hidup.

"Pedoman yang harus menjadi bagian tidak terpisahkan dari diri kita sebagai manusia untuk menempuh jalan yang diridhai Allah. Jalan yang penuh cinta damai, saling tolong menolong dan penuh persatuan," ujar Jokowi.

Oleh sebab itu, menurut dia, musabaqah kali ini jangan dipandang sebagai acara rutin biasa. Sebab, lewat musabaqah ini, umat Islam dapat memacu pengembangan tilawah dan pendalaman isi Al Quran.

(Baca juga: Jokowi: Dengan Panduan Al Quran, Kita Pahami Kodrat RI Berbineka)

Presiden juga berharap para pelafal Al Quran dapat mensyiarkan nilai-nilai Islam di luar acara ini. Dalam konteks kenegaraan, Jokowi mencontohkan, umat Islam salah satunya dapat berkontribusi pada membangun manusia yang adil dan beradab.

"Tidak membentak anak yatim, peduli kepada fakir miskin, cinta saudara-saudara kita semua sebangsa se-Tanah Air serta menyayangi seluruh kehidupan di bumi Allah ini," kata Jokowi.

Dengan demikian, seluruh umat manusia dapat melihat Islam sebagai agama yang rahmatan lil' alamin.

"Saya juga ingin mengingatkan bahwa dari setiap acara musabaqah Al Quran dan hadits seperti ini, saya harap terasa jejak manfaatnya dalam kehidupan kebangsaan Indonesia," ujar Jokowi.

Apalagi, Indonesia saat ini menjadi teladan banyak negara dalam mengelola perbedaan yang ada. Diketahui, jumlah suku yang ada di Indonesia berjumlah 714. Jumlah bahasanya pun lebih dari 1.100. Mereka hidup di 34 provinsi, namun hingga kini tetap bersatu padu.

"Maka semua itu harus kita jaga, jangan sampai umat Islam di Indonesia terjebak pada fitnah, hasutan kebencian. Bahkan kita harus menularkan pengalaman berharga umat Islam yang ada di Indonesia kepada dunia dalam menjaga kerukunan, persatuan, dalam menjaga perdamaian di bumi Allah," ujar Jokowi.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa masjid harus bebas dari kepentingan politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com