Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dikira Benda Mencurigakan, Koper di Depan KPK Diambil Pemilik

Kompas.com - 22/03/2018, 18:35 WIB
Robertus Belarminus,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koper yang sempat dianggap benda mencurigakan di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, akhirnya diambil oleh pemiliknya.

Ternyata, koper itu milik salah satu pegawai Pemerintah Provinsi Palangkaraya dan Dinas Pekerjaan Umum Palangkaraya yang datang ke KPK terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Abadi Ugang, salah satu pegawai Dinas PU Pemprov Palangkaraya mengatakan, tas koper itu milik salah satu rekannya yang bernama Deni. Saat menumpang taksi, Deni lupa membawa tas yang diletakan di halaman KPK.

Mereka baru menyadari setelah dihubungi oleh petugas keamanan KPK.

"Ditelpon sama sekuritinya, ditelepon ketinggalan tas. Cek di mobil enggak ada satu, ya balik lagi," kata Abadi, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Di dalam tas rekannya itu, lanjut Abadi, hanya ada pakaian dan berkas. Sementara itu, Deni enggan berkomentar soal koper hitam kecil miliknya yang tertinggal.

"Tanya mereka (KPK) saja yang di dalam," ujar dia, sembari terus berjalan.

(Baca juga: Koper Mencurigakan di Depan Gedung KPK Buat Geger Warga)

Saat tiba kembali untuk mengambil kopernya, Deni sempat bertemu dengan petugas Polsek Setiabudi. Dia bersama rombongannya juga sempat dibawa petugas KPK kembali ke gedung, kemungkinan untuk dimintai keterangannya.

Sebelumnya, koper itu sempat membuat geger warga di sekitar gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/3/2018) sekitar pukul 16.00 WIB.

Koper yang tergeletak di depan gedung KPK, diletakkan persis di bawah pohon yang tak jauh dari sebuah pos keamanan. Posisinya berada di jalur keluarnya kendaraan dari dalam gedung KPK.

Polisi memastikan koper mencurigakan itu bukan benda berbahaya.

"Setelah ada info sekuriti (KPK) ada tas mencurigakan, kami datang. Dan baru saja, ada konfirmasi pemilik yang merasa ketinggalan tas," kata Kepala Unit Binmas Polsek Setiabudi, Kompol Bambang Handoko, di depan gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis sore.

Kompas TV Sebuah tas mencurigakan ditemukan petugas di jalan raya di depan Mapolres Poso, Sulawesi Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com