Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Perjuangan HAM Melalui Generasi Milenial

Kompas.com - 20/03/2018, 04:15 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial Indonesia pada dasarnya memiliki peranan yang signifikan dalam merawat perjuangan nilai-nilai kemanusiaan. Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Yati Andriyani mengungkapkan bahwa peranan generasi milenial bisa menjadi jembatan penerus perjuangan HAM yang telah dilakukan generasi sebelumnya.

"Ketika dulu KontraS ikut melawan Orde Baru, sementara hari ini kan mereka (generasi milenial) berada di paska Reformasi sehingga untuk membawa konteks persoalan HAM harus adaptif dengan mereka," ujar Yati dalam diskusi bertajuk "Reflektif 20 Tahun Kontras" di Kantor Kontras, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Yati menilai kegemaran anak muda dalam memanfaatkan media sosial bisa dijadikan media efektif untuk mengajak generasi milenial membahas persoalan-persoalan HAM di Indonesia. Sehingga, anak-anak muda perlu diberikan ruang-ruang yang luas untuk mengekspresikan pandangan dan idenya tentang HAM.

"Platform itu yang harus diperbanyak. Bentuknya enggak selalu online, offline juga bisa," kata dia.

Baca juga : Aksi Kamisan ke-503, Asa untuk Tumbuh dan Berlipat Ganda...

Yati mencontohkan, aksi Kamisan yang sebelumnya hanya dilakukan di depan Istana Presiden, kini bisa menjadi aksi yang meluas hingga ke daerah-daerah. Hal ini membuktikan bahwa generasi milenial sangat aktif dalam mengungkapkan ekspresinya.

"Dulu bicara HAM hanya milik aktivis, hanya milik pembela HAM, pengacara publik. Hari ini siapapun generasi muda sudah sangat bisa menjadi pembela HAM," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mantan Koordinator Kontras Haris Azhar. Ia menilai peranan anak muda yang signifikan harus menjadi momentum melakukan pendidikan HAM kepada masyarakat agar mereka bisa membela haknya sendiri. Menurutnya, banyak anak muda yang bisa menjadi aktivis HAM ke depannya.

"Apalagi kita ketemu ada banyak anak muda yang bisa jadi pejuang-pejuang HAM baru dengan caranya mereka dengan gayanya mereka," ujarnya.

Baca juga : Pemerintah Dinilai Abai Selesaikan Pelanggaran HAM, Tiga Hal Dijadikan Dalih

Oleh karena itu, kata dia, lembaga masyarakat sipil pejuang HAM harus mendidik anak-anak muda untuk meneruskan perjuangan membela HAM melalui banyak cara.

Sementara itu, Anggota Perkumpulan Kontras Mugiyanto juga menilai strategi menyasar generasi milenial merupakan hal yang tepat. Sebab, anak muda bisa membawa persoalan HAM menjadi semakin meluas.

"Misalnya aksi kamksan yang saya ikuti, pesertanya tidak banyak, sekitar tiga puluh orang. Dari aksi itu saya hanya mengenal tiga, artinya ada generasi baru yang ikut aksi ini dan peduli dengan isu HAM," ungkapnya.

Mugiyanto pun mengaku senang ketika anak-anak muda memiliki rasa hormatnya kepada pejuang HAM masa lalu yang masih hidup dan melanjutkan perjuangannya hingga kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com