Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Masih Selidiki Tenggelamnya Tank di Purworejo dan Kapal di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 14/03/2018, 11:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab tenggelamnya tank atau kendaraan tempur yang membawa siswa PAUD di Sungai Bogowonto, Purworejo, dan kapal motor cepat di Kepulauan Seribu, Jakarta.

"Kedua permasalahan itu, tank di Bogowonto dan kapal yang di Pulau Seribu sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan investigasi," ujar Hadi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (14/3/2018).

Hadi mengatakan, pihaknya akan mencari tahu apakah penyebabnya kelalaian manusia atau permasalahan mekanik. Hingga saat ini, tim investigasi belum merampungkan prosesnya. Sebab, kapal maupun tank yang tenggelam belum diangkat ke permukaan.

"Rencananya akan diangkat untuk dilihat permasalahannya apa," kata Hadi.

"Apakah sudah sesuai dengan aturan itu nanti hasil penyelidikan. Karena jelas terjadinya pergerakan tank itu akan diurut ini dari mana asalnya, perintahnya, dari tim investigasi nanti," ujar dia.

(Baca juga: Keceriaan Anak-anak PAUD Menaiki Tank Berujung Duka...)

Sebelumnya, satu unit M113 milik TNI AD tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, Sabtu (10/3/2018). Kendaraan tempur tersebut mengangkut 16 siswa PAUD, satu guru, dan lima prajurit TNI dalam rangka kegiatan outbond.

Kendaraan ini sebenarnya bukan tank, tapi kendaraan pengangkut personel yang kerap dikenal dengan APC (armoured personnel carrier) atau ranpur (kendaraan tempur).

Para siswa diajak naik kendaraan tempur itu ke Sungai Bogowonto dengan menggunakan tiga unit tank, di mana satu tank dinaiki sekitar 20 penumpang siswa TK dan PAUD.

Putaran pertama, tiga tank berjalan mulus. Namun saat putaran kedua, satu tank kena musibah, tergelincir dan tenggelam, sedangkan dua tank lainnya selamat. Tank yang tergelincir tersebut tenggelam.

Adapun penumpang terdiri dari 5 personel TNI, dan 17 penumpang. Setelah melihat tank tenggelam, beberapa personel 412 yang sedang melaksanakan kegiatan di lapangan HR langsung menolong.

(Baca juga: Tank Bawa Siswa PAUD Tenggelam di Sungai Bogowonto, Begini Kronologinya)

Kerugian yang dialami dalam peristiwa tersebut yaitu materil 1 unit Tank 412 yang tenggelam. Satu personel TNI atas nama Pratu Randi Suryadi dan kepala PAUD yang mendampingi siswa Iswandari meninggal dunia.

Sedangkan, Kapal Motor Cepat (KMC) AD-16-05 milik Kodam Jaya yang mengangkut puluhan prajurit tenggelam di Kepulauan Seribu, Senin (12/3/2018).

Kapendam Jaya Letkol Inf Kristomei Sianturi saat dikonfirmasi menyampaikan, sekitar pukul 07.00 WIB, pihaknya memberangkatkan dua KMC, yakni KMC AD 04-15 dan KMC AD 16-05 guna persiapan kegiatan bakti sosial dari Dermaga Tanjung Priok menuju Kepulauan Seribu.

Namun, saat perjalanan, tepatnya di Perairan Keparean, Kepulauan Seribu, KMC AD 16-05 mengalami gangguan mesin dan terapung-apung pada pukul 11.10 WIB. TNI yang berada di dalam kapal kemudian dievakuasi ke KCM AD 04-15.

Kapal itu kemudian tenggelam ketika ombak menerjang di tengah cuaca buruk.

(Baca juga: Kronologi Tenggelamnya Kapal Milik Kodam Jaya di Kepulauan Seribu)

Kompas TV Ibu dan adik kandung almarhum Pratu Randi terus menangis bahkan sempat tak sadarkan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com