Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Kisah CW 10 Tahun Tinggal di Hotel dan Terbongkarnya Jaringan Surabaya Black Hat

Kompas.com - 14/03/2018, 06:30 WIB
Amir Sodikin

Editor

1. 10 Tahun Tinggal di Hotel, CW Habiskan Rp 3 Juta Per Hari untuk Sewa Kamar

CW, wanita paruh baya, tinggal bersama lima anak adopsinya di sejumlah hotel mewah di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP Hasiati Lawole mengatakan, CW sempat tinggal di Twin Plaza Hotel, Slipi, Jakarta Barat.

Kemudian, CW dan lima anak adopsinya juga tinggal di Hotel Menara Peninsula yang juga terletak di Slipi. "Terakhir CW tinggal di Hotel Le Meridien di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, sejak tahun 2015 (sebelumnya ditulis 2005)," kata Hasiati kepada Kompas.com, Selasa (13/3/2018).

Ia mengatakan, di Hotel Le Meridien, CW menyewa dua kamar dengan harga sewa sekitar Rp 1,5 juta per hari. "Berarti di Hotel Le Meridien CW mengeluarkan uang Rp 3 juta dalam satu hari hanya untuk tempat tinggal. Belum lagi untuk makan dan kebutuhan lainnya," ujarnya.

Baca selengkapnya: 10 Tahun Tinggal di Hotel, CW Habiskan Rp 3 Juta Per Hari untuk Sewa Kamar

 

2. Transaksi Misterius yang Bikin Uang Nasabah BRI Mendadak Raib

Polisi berada di kantor Unit BRI Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim Polisi berada di kantor Unit BRI Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Mujiyat kaget. Hari itu dia ingin menarik Rp 5 juta dari rekening BRI miliknya. Dia pergi ke mesin ATM, tetapi transaksi penarikan terus gagal. Padahal, seingatnya isi rekeningnya jauh lebih besar dari kebutuhannya saat itu.

"Saya mau narik Rp 5 juta gak bisa, kena limit. Uang rekening saya Rp 50 juta," ujarnya saat ditemui di halaman kantor BRI Unit Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, Senin (12/3/2018).

Mujiyat lalu segera melapor. Dari pengecekan yang dilakukan di bank, ada transaksi misterius yang terjadi pada tanggal 10 dan 11 Maret. Dia kaget karena merasa tak ingat pernah
melakukan tranksi tersebut.

Hal serupa juga dialami Elvina. Dia mengatakan, uang tabungannya berkurang Rp 500.000. Hal itu diketahuinya karena layanan mobile banking. Dia menerima pesan singkat pada ponselnya yang berisi informasi telah terjadi transaksi debet pada Minggu (11/3/2018) malam.

"Padahal, saya tidak menggunakannya sama sekali," ujar Elvina saat ditemui di halaman kantor BRI Unit Ngadiluwih.

Baca selengkapnya: Transaksi Misterius yang Bikin Uang Nasabah BRI Mendadak Raib


3. "Walkout" Saat Jokowi Pidato, Kadiv Demokrat Akan Dapat Sanksi

Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat tahun 2018 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/03/2018) .Partai Demokrat menggelar Rapimnas selama dua hari 10-11 Maret 2018 untuk membahas strategi Pemilu 2018 serta Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat tahun 2018 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/03/2018) .Partai Demokrat menggelar Rapimnas selama dua hari 10-11 Maret 2018 untuk membahas strategi Pemilu 2018 serta Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019.
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean akan mendapatkan sanksi karena melalukan aksi walkout saat Presiden Joko Widodo berpidato di Rapat Pimpinan Nasional Demokrat, Sabtu pekan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com