Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Cap Go Meh, Pesan Toleransi dan Persatuan dalam Keberagaman

Kompas.com - 04/03/2018, 16:24 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah petinggi negara menyuarakan pesan persatuan dan toleransi dalam keberagaman Indonesia, di Festival Cap Go Meh, di kawasan Glodok, Jakarta, Minggu (4/3/2018).

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengatakan, keberagaman yang ditunjukkan oleh parade kebudayaan maupun masyarakat yang menghadiri festival ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat berwarna dan beragam.

Zulkifli menekankan bahwa masyarakat Indonesia harus saling menjaga dan menghormati latar belakang masyarakat yang berbeda-beda. Hal itu agar persatuan bangsa Indonesia tetap terpelihara dengan baik.

"Kita memang mengakui fakta bahwa kita beragam dan berbeda. Kita sepakat untuk saling menghargai dan menghormati," kata Zulkifli dalam sambutannya.

(Baca juga: Anies Ingin Perayaan Cap Go Meh Gerakkan Perekonomian Masyarakat)

Mantan Menteri Kehutanan itu juga menegaskan bahwa perayaan Cap Go Meh menjadi momentum unjuk keteguhan masyarakat Indonesia kepada pihak luar dari berbagai upaya memecah belah bangsa.

"Ada orang yang ingin saling mengadu kita, bahwa kita bisa dikoyak-koyak. Yang hebat, kita yang punya komitmen paling depan menjaga NKRI," kata Zulkifli.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat Indonesia harus tegas menolak dan melawan berbagai upaya untuk memecah belah bangsa Indonesia.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo. Bambang mengajak masyarakat yang hadir untuk meneriakkan kata "Indonesia".

"Kalau saya tanya, siapa kita? Jawab, 'Indonesia'. Siapa kita?," kata Bambang.

"Indonesia," sambut seluruh peserta dan masyarakat yang hadir dalam festival ini

(Baca juga: Lagu "Indonesia Raya" Buka Festival Cap Go Meh dan Parade Budaya)

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang menegaskan bahwa para bapak bangsa pendiri Indonesia tak pernah saling mempertanyakan latar belakang masing-masing.

Mereka, kata OSO, telah sepakat bahwa masyarakat Indonesia memiliki satu tekad untuk memperjuangkan kemerdekaan.

"Saat para bapak bangsa Indonesia perjuangkan Indonesia, (mereka) tidak pernah tanya agamamu apa, asal-usulmu, warna kulitmu, mereka cuma punya satu tekad, merdeka," ujar Oesman dalam sambutannya.

Sedangkan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta agar masyarakat bisa menjaga semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Ia menegaskan, semboyan itu merupakan bagian dari identitas masyarakat Indonesia.

"Kita itu satu saudara, satu bangsa, satu tanah air, satu Indonesia, Satu Merah Putih," kata Puan.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga menyampaikan bahwa beragamnya pertunjukkan parade budaya, makanan dan minuman serta masyarakat yang hadir dalam festival ini menunjukkan bahwa Cap Go Meh menjadi miniatur keberagaman Indonesia.

"Dalam perayaan ulang tahun Cap Go Meh itu seperti bangsa Indonesia, selamat merayakan Cap Go Meh," kata dia.

Kompas TV Terdapat tujuh orang peserta tarian barongsai yang merupakan siswa muslim di Banda Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com