Sementara itu, dalam konteks memperkuat ekonomi umat, kita perlu mendorong umat Islam yang menjadi mayoritas penduduk Indonesia tidak hanya menjadi penonton dan konsumen, namun mampu bergeser menjadi aktor utama dan produsen dalam setiap jengkal denyut nadi perekonomian Indonesia.
Karena itu perlu misalnya dilakukan penataan aktivitas perekonomian secara bottom up, atau yang oleh pemerintah dikenal dengan istilah ultra-mikro.
Pasalnya, ketimpangan ekonomi akan makin tajam bila tak ada upaya serius untuk mengatasinya. Di saat yang sama, persoalan lapangan pekerjaan juga akan menjadi bom waktu bila tak segera diantisipasi.
Ini mengingat jumlah usia produktif yang ditandai dengan bonus demografi di Indonesia makin meningkat dari tahun ke tahun. Bila tak dipersiapkan dengan baik, bonus demografi bukan mendatangkan “berkah” namun justru “musibah”.
Itulah mengapa dalam menancapkan visi organisasinya, MDHW memiliki empat pilar gerakan, yakni dzikir, halaqoh, gerakan sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Konsep dzikir yang dimaksud di sini tidak sekadar dzikir wirid sebagaimana umumnya, namun dzikir secara universal yang berangkat dari konsep dasar “Fas’aluu ahlad dzikri inkuntum laa ta’lamuun.” (maka tanyakanlah kepada ahli dzikir jika kamu tidak mengetahui).
Sedangkan halaqoh merupakan konsep silaturrahim, konsolidasi, bermusyawarah, baik itu dengan para ulama maupun elemen bangsa yang lain. Konsep halaqoh yang dimaksudkan sebagai jembatan mencari problem solver dari berbagai permasalahan kebangsaan yang ada.
Secara konkret, gerakan ini akan merespons berbagai problem dan dinamika sosial yang ada, mulai dari bencana alam, renovasi tempat pendidikan dan tempat ibadah, atau pemberian beasiswa bagi yang tidak mampu.
Sementara yang dimaksud pemberdayaan ekonomi umat adalah upaya mengatasi ketimpangan dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Akhirnya, Islam sebagai agama rahmat semesta alam (rahmatan lil ‘alamin) harus menjadi spirit dalam berbangsa dan bernegara. Dan umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia harus menjadi pionir mewujudkan tananan nasional (orde nasional) yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.