Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Yudhoyono Ungkap Tiga Penyebab Demokrat Gagal di Pemilu Sebelumnya

Kompas.com - 17/02/2018, 19:22 WIB
Robertus Belarminus,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019 Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono mengungkap tiga hal penyebab partainya gagal di pemilu sebelumnya.

Pertama, kata Agus, ketika itu ada sejumlah kader Demokrat yang bermasalah. Meski tak menjelaskan sejumlah kader itu bermasalah dalam hal apa, Agus menyatakan hal itu menjadi faktor negatif bagi pemilih Demokrat.

"Ketika itu ada sejumlah kader yang bermasalah sehingga kemudian menjadi faktor pelemah bagi pemilih kita, dari pemilih seluruh nusantara," kata Agus kepada wartawan di DPP Demokrat, di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018).

Sekarang ini, Agus berharap kader Demokrat semakin baik dan lebih berintegritas.

(Baca juga: Partai Demokrat Incar Nomor Urut 9 untuk Pemilu 2019)

 

Kedua, dia memperkirakan karena di pemilu sebelumnya Demokrat belum terlalu solid.

"Oleh karena itu, kini lima tahun kemudian kami berharap sekali benar-benar bisa mengikat seluruh kader, membangun soliditas. Dan paling penting adalah semangat juang yang tidak cepat puas dengan capaian. Kemudian pantang menyerah ketika menghadapi tantangan di depan mata," ujar Agus.

Dan yang ketiga, lanjut Agus, karena ketidakadaan figur saat itu. Dalam pemilu sebelumnya, lanjut Agus, tidak ada yang dicalonkan oleh Partai Demokrat untuk berlaga di kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden.

"Oleh karena itu sangat dimaklumi rakyat kebingungan ketika itu. Ini partai demokrat mencalonkan siapa," ujar mantan calon Gubernur DKI tersebut.

(Baca juga: SBY Kukuhkan Agus Yudhoyono Sebagai Kogasma Demokrat untuk Pilpres 2019)

Padahal, lanjut dia, di Indonesia dalam politik nasional itu ketokohan seorang figur itu sangat berarti dan sangat diperhitungkan. Hal itu menjadi dasar pemilih untuk menentukan pilihannya.

"Inilah yang harus kita semua maklumi sehingga tiga faktor tadi tidak terjadi lagi," ujar Agus.

Agus tidak menjawab saat ditanya apakah dirinya termasuk figur untuk Demokrat di pilpres 2019.

"Terlalu dini ketika kita berbicara siapa yang akan diusung oleh Partai Demokrat di Pemilu 2019," ujar Agus.

Walaupun Pilpres 2019 semakin dekat, Agus mengatakan Ketua Umun Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengingatkan untuk tidak membicarakan soal capres dan cawapres.

"Sekali lagi belum hari ini, tetapi tunggu saja politik selalu memiliki misterinya. Dan itulah yang membuat politik semakin ditunggu oleh publik," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com