Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praja IPDN Akan Dikirim ke Asmat untuk Praktik Kerja Lapangan

Kompas.com - 05/02/2018, 17:20 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) berencana mengirimkan anak didiknya (praja) untuk menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di Kabupaten Asmat, Papua.

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Arief M Edie di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (5/2/2018).

"Atas arahan Bapak Mendagri (Tjahjo Kumolo), (IPDN) berencana akan mengirimkan satuan praja tingkat IV untuk Bhakti Karya Praja (PKL) di Kabupaten Asmat," ujar Arief.

Baca juga: Meski Ditolak Gubernur dan Bupati, Pemerintah Tetap Relokasi Masyarakat Asmat

Para praja tersebut akan melaksanakan program pengobatan serta penyuluhan hidup sehat kepada masyarakat dan korban yang terdampak campak dan gizi buruk.

"Termasuk memberikan pemahaman tata kelola pemerintah di kampung atau distrik. Sekitar bulan April 2018," kata Arief.

Menurut Arief, beberapa waktu lalu, IPDN juga telah mengirimkan tim ke Asmat. Tim itu beranggotakan 2 dokter dan petinggi IPDN lainnya.

Baca juga: Disentil Jokowi, BEM UI Langsung Galang Donasi untuk Asmat

"Mereka survei dan menyerahkan bantuan dari satuan praja, seperti bahan makananan, selimut dan pakaian pantas pakai," kata dia.

Hasilnya, kata Arief, tim mendapati bahwa akses menuju lokasi kejadian luar biasa (KLB) sulit dijangkau.

"Transportasi sangat sulit ditempuh. Kebanyakan hunian di atas rawa-rawa. Air mandi menggunakan (air) tadah hujan," ujar Arief.

Kompas TV Presiden Joko Widodo berencana mengirim anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) ke Asmat Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com