Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama-nama Calon Penantang Jokowi di Pilpres 2019 versi LSI Denny JA

Kompas.com - 02/02/2018, 17:23 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarabi, membeberkan empat nama yang berpotensi menjadi penantang Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Mereka adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Gatot Nurmantyo.

"Di antara empat nama ini kemungkinan besar menjadi penantang Jokowi di Pilpres 2019 nanti," ujar Adjie di kantornya, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Prabowo Subianto menjadi penantang paling serius Jokowi. Alasannya, popularitas Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu di atas 90 persen, angkanya yakni 92,5 persen.

Posisi kedua, Anies Baswedan. Tingkat popularitas Gubernur DKI Jakarta itu di angka 76,7 persen.

Posisi ketiga, AHY, putra sulung presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu popularitasnya di belakang Anies, yakni sebesar 71,2 persen.

(Baca juga: Demokrat: Apa Enggak Lihat Baliho AHY di Mana-mana?)

Terakhir, yakni Gatot Nurmantyo. Popularitas mantan Panglima TNI itu berada di angka 56,5 persen.

Dengan hasil survei tersebut, ada peluang akan terjadi rematch antara Jokowi versus Prabowo. Alasannya, elektabilitas Prabowo masih sangat tinggi dibandingkan lawan Jokowi lainnya.

"Prabowo bersama Gerindra juga sangat intens membangun koalisi di parlemen maupun di banyak pilkada," kata Adjie.

Meski demikian, jika Prabowo tak maju, nama yang mungkin melawan Jokowi adalah tiga sosok lainnya, yakni Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Gatot Nurmantyo.

Hasil survei tersebut didapat dari survei yang digelar LSI Denny JA pada 7-14 Januari 2018 dengan 1.200 responden.

Wawancara dilakukan serentak dan tatap muka di 34 provinsi di Indonesia.

Responden dipilih berdasarkan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen. 

Kompas TV Baliho Cak Imin bermunculan dengan tulisan "Cawapres 2019".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com