Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kasus Serupa First Travel, Polisi Minta Masyarakat Tak Tergiur Umrah Murah

Kompas.com - 02/02/2018, 14:47 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tengah mengusut dugaan penipuan dan pencucian uang oleh PT Solusi Balad Lumampah (SBL) yang diduga merugikan calon jamaah sekitar merugikan para jemaah hingga Rp 300 miliar.

Kasus ini mengingatkan pada kasus First Travel, di mana tiga pimpinannya menipu ratusan ribu calon jamaah umrah dengan iming-iming biaya murah.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, selain dua kasus itu, ada juga laporan masyarakat terkait agen perjalanan umrah swasta lainnya. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan penawaran umrah murah.

"Polri mengingatkan kepada seluruh masyarakat apabila ada tawaran yang kira-kira tidak masuk akal ongkosnya sebaiknya tidak mengikuti," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

(Baca juga: DPR Minta Biro Perjalanan Umrah PT SBL Tidak Dipailitkan Dulu)

Setyo mengatakan, harga yang ditawarkan agen perjalanan umrah yang berkasus itu tidak rasional. Masyarakat semestrnya bisa membuat hitung-hitungan biaya tiket, penginapan, dan akomodasi selama umrah dan membandingkannya dengan harga yang ditawarkan.

"Kalau masyarakat ditawari di bawah harga itu, pasti akan pertanyaan pasti dia akan ada masalah, apa nanti saat berada disana atau mungkin fasilitas tidak sesuai janji," kata Setyo.

Oleh karena itu, Setyo kembali mengingatkan masyarakat untuk mencermati biaya yang ditawarkan dan fasilitas apa yang diperoleh. Hal ini untuk mengantisipasi kasus First Travel dan agen perjalanan lainnya terulang lagi.

Polri, kata dia, akan memberi masukan kepada Kementerian Agama terkait sejumlah agen perjalanan umrah yang dilaporkan ke polisi.

(Baca juga: Biro Travel Umrah Gelapkan Rp 300 Miliar, Bagaimana Nasib Calon Jemaahnya?)

 

"Karena umrah haji ibadah, moga-moga tidak disalahgunakan oleh orang-orang tertentu kemudian menarik dengan harga murah. Ternyata tidak diberangkatkan atau fasilitas tidak sesuai dengan yang dijanjikan," kata Setyo.

Dalam kasus agen perjalanan SBL, polisi menetapkan dua orang tersangka yang merupakan pemilik berinisial AJW dan seorang staf perusahaan tersebut, yakni ER.

Divisi Konvensional PT SBL disebut telah menerima pendaftaran calon jemaah umrah sebanyak 30.237 orang dan calon jemaah haji plus sebanyak 117 orang.

Dari total calon jemaah umrah yang sudah mendaftar baru sekitar 17.383 orang yang sudah diberangkatkan. Sisanya sebanyak 12.645 orang calon jemaah umrah belum diberangkatkan.

Tak hanya itu, PT SBL juga menerima pemberangkatan haji plus sebanyak 117 orang. Padahal PT SBL tidak memiliki izin penyelenggara haji plus.

Masing-masing calon jemaah haji plus mengeluarkan biaya sebesar Rp 110 juta per orang, sehingga total dana yang terkumpul dari calon jemah haji sebesar Rp 12,8 miliar.

Kompas TV Calon jemaah korban penipuan travel umrah PT. Solusi Balad Lumampah atau SBL mendatangi Polda Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com