Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Supaya Bisa Beri Konsep Lebih Baik dari Jokowi, Gerindra Deklarasikan Prabowo Dong

Kompas.com - 31/01/2018, 11:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menutup mata ihwal keberhasilan Presiden Jokowi selama memimpin pemerintahan.

Hal itu disampaikan Ace menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyatakan Presiden Jokowi tak layak melanjutkan kepemimpinannya pada periode berikutnya.

"Fadli Zon menutup mata atas keberhasilan pemerintahan di bawah kepemimpinan Pak Jokowi. Sudah banyak keberhasilan dan kesuksesan selama empat tahun pemerintahan ini, terutama pembangunan infrastruktur ekonomi yang dilakukan dengan cepat dan nyata," kata Ace melalui pesan singkat, Rabu (31/1/2018).

Baca juga: Fadli Zon: Prabowo Makin Siap Jadi Capres, Jokowi Cukup Satu Periode

Ia menilai masyarakat juga merasakan langsung manfaat dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Jokowi. Menurut Ace, hal tersebut dapat dilihat dari elektabilitas Jokowi yang tinggi di beberapa lembaga survei.

Ia pun meminta Gerindra segera mendeklarasikan ketua umumnya Prabowo Subianto jika memang berniat maju di Pilpres 2019.

"Jika Gerindra mau memajukan Pak Prabowo untuk jadi capres, segera dong deklarasikan secara resmi. Ajukan tawaran konsep dan program yang lebih menarik daripada apa yang telah dilakukan pemerintahan ini," papar Ace.

Ia menambahkan, saat ini partai yang telah mendeklarasikan pencapresan Jokowi tetap solid dan siap memenangkan Jokowi di Pilpres 2019.

Baca juga: Menurut PPP, Fadli Zon Hanya Lontarkan Kritik Tanpa Solusi

Sejauh ini, tercatat sudah empat partai yang mendeklarasikan pencapresan Jokowi, yakni Golkar, Nasdem, PPP, dan Hanura.

Meski belum melakukan konsolidasi secara formal karena belum masuk ke tahapan Pilpres 2019, ia mengatakan, semua partai yang telah mendeklarasikan pencapresan Jokowi kini terus berusaha menyukseskan jalannya pemerintahan.

"Tentu semua partai pendukung Pak Jokowi ini berkomitmen kuat menghantarkan pemerintahan ini berkinerja baik. Modal kesuksesan kinerja pemerintahan pasti akan menghantarkan keterpilihan kembali Pak Jokowi sebagai Presiden pada periode yang kedua," lanjut dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, dalam waktu dekat partainya akan mendeklarasikan pencapresan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres pada pemilu 2019.

Baca juga: Soal Deklarasi Capres, Prabowo Sebut Agustus Masih Lama

Menurut dia, Prabowo semakin siap menjadi calon presiden di pemilu 2019.

"Pak Prabowo makin lama makin siap ya untuk menjadi calon presiden. Harapan masyarakat demikian keinginan cukup satu periodelah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Ia menilai, di era kepresidenan Jokowi kesejahteraan masyarakat justru menurun dan kehidupan semakin sulit. Ia juga menilai pemerintah gagal dalam menjalankan program di bidang pangan, salah satunya swasembada pangan.

Demikian pula dengan kesejahteraan nelayan yang menurut Fadli masih terbengkalai di era pemerintahan Jokowi.

"Cukup satu periodelah, sudah capek. Makin susah, jadi saya apa yang dilakukan di satu periode ini saja banyak menimbulkan kesulitan di berbagai sektor," lanjut Fadli.

Kompas TV Menanggapi viralnya video Presiden Jokowi menjadi imam shalat dzuhur di Afghanistan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon angkat bicara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com