Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menegangkan Presiden ke Afghanistan, Selimut Jadi Syal hingga Sujud Syukur di Pesawat

Kompas.com - 30/01/2018, 10:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kenekatan Presiden Joko Widodo berkunjung ke Afghanistan yang tengah dalam kondisi tidak stabil menghadirkan kesan dan cerita tersendiri bagi para pembantunya yang ikut serta dalam rombongan.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menceritakan, Pemerintah Afghanistan memberlakukan pengamanan yang sangat ketat kepada Presiden Jokowi dan rombongan.

Pengamanan ketat mengawal delegasi setibanya di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, sampai Istana Agr tempat Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sudah menunggu.

"Sepanjang jalan dari Airport ke Istana Presiden Afghanistan melalui jalan-jalan berbeton, kendaraan lapis baja dan 2 heli terbang diatas mobil Presiden," cerita Pramono lewat akun twitternya, @pramonoanung.

Rombongan menteri dan kepala lembaga yang mendampingi kunjungan Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018).Twitter Pramono Anung Rombongan menteri dan kepala lembaga yang mendampingi kunjungan Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018).

Dua hari sebelum kedatangan Presiden Jokowi, Kabul memang baru saja mengalami serangan teror bom bunuh diri. Korbannya mencapai 103 orang. Namun, serangan teror itu tak menyurutkan niat Jokowi berkunjung ke Afghanistan.

Rencana kunjungan ini memang sudah dijadwalkan sejak awal sebagai bagian dari kunjungan Jokowi ke lima negara di Asia. Sebelum ke Afghanistan, Jokowi sudah terlebih dahulu melakukan kunjungan kenegaraan ke Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, dan India.

"Presiden enggak ada takutnya," kata Pramono.

Cerita lucu di tengah ketegangan

Meski demikian, para pembantu Jokowi tetap merasakan ketegangan harus memasuki negara yang tengah bergejolak. Namun, ketegangan ini justru menghadirkan cerita lucu dan berkesan.

Koordinator Staf Khusus Teten Masduki lupa mengenakan selimut pesawat sebagai ganti pakaian dingin saat tiba di Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018).Twitter Pramono Anung Koordinator Staf Khusus Teten Masduki lupa mengenakan selimut pesawat sebagai ganti pakaian dingin saat tiba di Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018).

Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, misalnya, sampai lupa membawa baju hangat untuk melawan udara di Kabul yang sedang musim dingin dan tengah turun salju.

"Pak Teten karena tegang, lupa membawa baju untuk udara dingin, dan memakai selimut pesawat untuk menahan rasa dingin dan dipikir ulama dari Indonesia," kata Pramono.

Dalam foto yang dibagikan, tampak Teten mengenakan selimut pesawat sebagai syal dan dikalungkan ke bagian lehernya.

Selain itu, ada juga cerita Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayjen Suhartono. Setelah kunjungan di Afghanistan sekitar 6 jam selesai, keduanya langsung sujud syukur saat memasuki pesawat kepresidenan.

"Alhamdulillah sudah pulang," kata Pramono.

Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sujud syukur karena kedatangan Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan berlangsung aman dan lancar meski beberapa saat sebelumnya Kabul sedang diserang ledakan bom.Twitter Pramono Anung Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sujud syukur karena kedatangan Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan berlangsung aman dan lancar meski beberapa saat sebelumnya Kabul sedang diserang ledakan bom.

Baca juga: Dinilai Teguh dan Berani, Jokowi Terima Medali dari Presiden Afghanistan

Pesawat kepresidenan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 05.20, Selasa (30/1/2018) pagi ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com