Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Mensos dan Menkes soal Tantangan Kondisi Geografis Asmat

Kompas.com - 29/01/2018, 20:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Idrus Marham curhat tantangan geografis ketika meninjau warga Asmat di Papua yang terkena wabah campak dan gizi buruk. Akses menuju Asmat dilalui dengan melewati medan yang tak mudah.

Idrus bercerita, untuk meninjau daerah Agats di Asmat, dari Timika ditempuh dengan perjalanan menggunakan pesawat kecil.

"Saya diberi warning, katanya naik pesawat baling-baling hanya satu, ada protap harusnya dua tapi yang ada hanya satu," kata Idrus.

Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, bertema "Memajukan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Papua" di gedung serbaguna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).

Namun, karena panggilan tugas, Idrus mengatakan dia tetap menjalaninya. Selama sekitar 35 menit sampai 45 menit perjalanan, Idrus tiba di bandara di daerah Agats.

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kesehatan (Satgaskes) tiba di pelabuhan Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (27/1/2018). Sebanyak 55 personel satuan tugas kesehatan (Satgaskes) TNI yang terdiri dari dokter dan perawat akan membantu mengatasi wabah Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak di wilayah Kabupaten Asmat.ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kesehatan (Satgaskes) tiba di pelabuhan Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (27/1/2018). Sebanyak 55 personel satuan tugas kesehatan (Satgaskes) TNI yang terdiri dari dokter dan perawat akan membantu mengatasi wabah Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak di wilayah Kabupaten Asmat.

Bandara setempat masih setengah jadi, dengan kondisi tanpa pagar. Dari lokasi itu, perjalanan masih harus ditempuh dengan menumpang speedboat dengan waktu tempuh juga sekitar 35-45 menit.

Jalur yang dilalui speedboat berupa sungai yang luas. Menurut Idrus, lebar sungai iti bisa mencapai 100 meter. Akhirnya, mereka tiba di daerah Agats, yang merupakan ibukota dari Kabupaten Asmat.

Perjalanan meninjau ke lokasi korban wabah campak dan gizi buruk masih harus ditempuh dengan sepeda motor. Perjalanan ditempuh melewati jalan-jalan sempit di lokasi rawa-rawa.

"Daerah ini memang sangat terisolasi. Kalau mau menyelesaikan tahap awal harus memangkas isolasi itu," ujar Idrus.

Baca juga : Tak Ada di Tempat Saat Satgas Datang, 2 Kepala Distrik di Asmat Dicopot

Idrus mengatakan, tim terpadu yang menangani wabah campak dan gizi buru di Asmat sudah menjangkau sebagian besar dari daerah-daerah yang sulit.

"Apakah sudah semua, secara lapangan belum. Tapi tim terpadu 80 persen sudah terjangkau," ujar Idrus.

Dalam rangka tanggap darurat menangani kasus ini, lanjut Idrus, kementeriannya bekerja sama dengan jajaran pemerintah daerah, TNI Polri, Kementerian Kesehatan, dan kementerian atau lembaga lain.

Bantuan pengobatan atau obat-obatan, sembako, beras, makanan siap saji, biskuit untuk anak, dan lainnya disiapkan untuk warga yang terkena dampak.

"Sehingga kita berikan kesimpulan upaya tim terpadu tanggap darurat sudah sebagian besar dilaksanakan," ujar Idrus.

Menteri Kesehatan Nila Djoewita Moeloek juga mengungkapkan kondisi geografis menuju Agats dilalui dengan perjalanan tak mudah.

Baca juga : Menkes Nilai Tak Masuk Akal Data 15.000 Orang di Asmat Terkena Gizi Buruk

"Betul saya akui geografisnya, tantangan kita. Geografisnya, Pak Mensos (Idrus Marham) sudah ke sana, saya juga ke sana. Kami melihat betul apa yang kami lakukan. Perjalan tidak mudah," kata Nila.

Kemenkes sebelumnya menyatakan telah memeriksa 12.398 anak sejak September 2017 sampai 25 Januari 2018 kemarin. Kemenkes menyatakan telah memberikan pelayanan optimal.

Data Kemenkes menyebutkan, terdapat 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk di Asmat. Selain itu ditemukan pula 25 anak suspek campak serta 4 anak yang terkena campak dan gizi buruk.

Mereka kini ditangani di RSUD Agats dan tim gabungan Dinas Kesehatan Provinsi Papua serta Kabupaten Asmat.

Kemenkes RI pada 16 Januari 2018 telah mengirim 39 tenaga kesehatan yang terdiri dari 11 dokter spesialis, 4 dokter umum, 3 perawat, 2 penata anestesi, dan 19 tenaga kesehatan dari ahli gizi, kesehatan lingkungan, dan surveilens.

Kompas TV Rumah Sakit Umum Daerah Agats, saat ini tidak dapat lagi menampung pasien anak balita korban campak dan gizi buruk


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com