Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Daoed Joesoef Dimakamkan secara Militer

Kompas.com - 24/01/2018, 13:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemakaman mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Orde Baru, Daoed Joesoef, pada Rabu (24/1/2018) dilaksanakan secara militer.

Usai dishalatkan di pendopo rumah duka, Jalan Bangka VII, Mampang, Jakarta Selatan, pihak keluarga menyerahkan jenazah ke negara melalui upacara militer.

"Dengan ini, saya menyerahkan jenazah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke pemerintah untuk dimakamkan secara kemiliteran," ujar menantu Daoed Joesoef yang mewakili keluarga, Bambang Pharmasetiawan.

Upacara militer diikuti personel Garnisun TNI dan siswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Komandan upacara yakni Kapten TNI Syahrain dan Inspektur Upacara yakni Irjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daryanto.

(Baca juga: Daoed Joesoef dan Keteguhannya Berkontribusi di Dunia Pendidikan)

Jenazah Daoed Joesoef yang disemayamkan dalam peti putih dibalut bendera merah putih kemudian digotong oleh siswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ke mobil jenazah, diiringi sikap hormat para peserta upacara.

Jenazah Mendikbud dalam Kabinet Pembangunan III (1978 - 1982) itu akan dimakamkan di Pemakaman Giri Tama, Bogor, Jawa Barat, Rabu selepas zuhur.

Awalnya, pihak keluarga sempat menolak prosesi pemakaman dilaksanakan secara kemiliteran. Namun, akhirnya pihak keluarga tidak mempersoalkan prosesi pemakaman itu.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Sri Sulastri; seorang anak, Sri Sulaksmi Damayanti; menantu, Bambang Pharmasetiawan; dua orang cucu serta seorang cicit.

(Baca juga: Firasat Keluarga di Balik "Anak Tiga Zaman", Buku Terakhir Daoed Joesoef)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com