Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham: Kami Tak Akan Pernah Memberi Toleransi Peredaran Narkoba

Kompas.com - 19/01/2018, 18:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelanggaran yang dilakukan di dalam lapas atau rutan, termasuk yang melibatkan oknum petugas.

Namun, ia meminta agar ulah oknum tersebut tidak dipukul rata. Menurut dia, tidak semua petugas lapas atau rutan melindungi mafia narkoba yang tengah menjalani hukuman.

“Karena ada banyak juga petugas yang punya dedikasi kerja dan integritas yang baik,” ujar Yasonna melalui keterangan tertulis, Jumat (19/1/2018).

(Baca juga : Menkumham Bantah Ada Mafia Narkoba Dapat Perlindungan di Lapas)

Pernyataan tersebut merespons ditangkapnya Kepala Rutan Purworejo berinisial CAS oleh Badan Narkotika Nasional.

CAS diduga menerima aliran uang dari tindak pidana pencucian uang yang dilakukan napi narkoba di dalam lapas.

Yasonna mengaku terbuka dengan masukan dari instansi terkait, termasuk BNN, dalam pemberantasan narkoba.

Setiap kali ada pemeriksaan, pasti akan memberikan akses untuk masuk ke dalam Lapas dan Rutan untuk bertemu dengan tersangka.

(Baca juga : BNN: Berkali-kali Kita Sampaikan, Kemenkumham Selalu Membantah)

Ia juga telah berkali-kali meminta informasi dari penegak hukum terkait warga binaan yang diindikasi menjadi bandar agar segera diambil dan diproses.

Namun, hingga saat ini, informasi tersebut belum dia dapatkan.

“Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mentolelir segala bentuk fasilitasi peredaran narkoba di lingkungan Lapas dan Rutan. Tidak ada alasan apa pun,” tegas Yasonna.

Yasonna menambahkan, ada faktor lain yang menyebabkan kasus yang menjerat CAS terjadi.

Ia menganggap faktor alat kerja petugas lapas maupun rutan yang kurang menunjang juga memiliki pengaruh.

“Khususnya yang berkaitan dengan alat keamanan dan alat Screening seperti Jammer (penghalau sinyal seluler) untuk tempat-tempat tertentu,” kata Yasonna.

(Baca juga : Kepala BNN: Ada Instansi Negara Tidak Komitmen Berantas Narkoba)

Yasonna mengatakan, jumlah personel untuk mengawasi lapas masih terbatas. Meski begitu, kata dia, sejak awal Kemenkumham berkomitmen untuk perang melawan narkoba.

Ia sama sekali tidak akan memberi toleransi berkembangnya jaringan narkoba di dalam lapas atau rutan.

Halaman:


Terkini Lainnya

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com