Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seporsi Nasi Uduk dari PKS untuk Gus Ipul

Kompas.com - 10/01/2018, 09:26 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara penyerahan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur diakhiri dengan sarapan bersama.

Acara penyerahan dukungan dilakukan di salah satu ruangan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (10/1/2017) pagi.

Seusai penyerahan dukungan dan sesi wawancara, Gus Ipul menyantap seporsi nasi uduk lengkap dengan lauk berupa bihun, sambal telur, kerupuk, dan tempe yang dibungkus kertas.

"Saya mohon doa untuk membawa amanat ini dengan baik, agar saya bisa istiqomah dan ikut mensejahterakan masyarakat Jawa Timur," kata Gus Ipul.

Baca juga: Gus Ipul: Saya Gembira, Dukungan PKS Tanpa Syarat

Penyerahan dukungan kepada Gus Ipul dilakukan tanpa dihadiri Presiden PKS Sohibul Iman, tetapi diwakili oleh Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat DPP PKS Suharna Suryapranata dan beberapa politisi PKS.

Gus Ipul bersama para pengurus PKS tampak seragam menggunakan baju koko putih dan kopiah berwarna hitam.

Baca: PKS Resmi Dukung Gus Ipul di Pilkada Jawa Timur

Acara penyerahan dukungan ini terbilang cukup sederhana, dengan diawali pembacaan doa kemenangan yang disampaikan oleh Ketua Dewan Syariah DPP PKS Surahman Hidayat.

Penyerahan dukungan hanya berlangsung sekitar 10 menit. Acara dilanjutkan dengan sarapan bersama.

Kompas TV PDI-P sudah dapat tambahan dukungan untuk Djarot di Pilkada Sumatera Utara.


 




Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com