JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini partai berlambang banteng itu tengah fokus menjalin komunikasi politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Pilkada Jawa Timur 2018.
Merapatnya tiga partai yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang berencana mengajukan nama untuk pendamping Saifullah Yusuf (Gus Ipul), belum menarik bagi PDI-P.
"Sampai hari ini saya pribadi belum berkomunikasi dengan PKS dan Gerindra. Kami konsisten dalam membangun komunikasi politik dengan PKB. Sehingga perbincangan terhadap Jatim ke depan itu dilakukan dengan PKB," katanya ditemui di kediaman Megawati, Jakarta, Senin (8/1/2018).
Baca juga : Gerindra, PKS, dan PAN Siapkan Cawagub Pendamping Gus Ipul
Hasto mengatakan, perihal kasus Abdulah Azwar Anas, saat ini PDI-P belum membuat keputusan terkait pengunduran diri Bupati Banyuwangi tersebut. Akan tetapi, kata dia, ada opsi-opsi lain yang bisa dilakukan untuk tetap mengusung calon gubernur Gus Ipul.
"Kami mengambil keputusan dengan kesadaran. Alam pikir kami, NU dan PDI-P itu adalah saudara seperjuangan. NU 1926, PDIP 1927," kata Hasto.
"Hubungan antara tokoh-tokoh kami dan NU begitu dekat. Sehingga sebenarnya tidak ada persoalan terkait hal tersebut (mundurnya Azwar Anas)," ucap Hasto.
Sebelumnya, tiga partai yang belum menetapkan dukungan untuk Pilkada Jawa Timur 2018, yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) memberi sinyal untuk merapatkan dukungannya kepada calon Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf (Gus Ipul).
Baca juga : PDI-P: Peluang Cawagub Gerindra dan PKS Dampingi Gus Ipul Sangat Kecil
Bahkan, PAN dan Gerindra disebut sudah menyiapkan kadernya masing-masing. Hal itu diungkapkan oleh Presiden PKS Sohibul Iman.
"Kami ke Gus Ipul dengan menyodorkan cawagub yang sudah disepakati ketiga partai. PKS mengusulkan Kang Yoto (Bupati Bojonegoro Suyoto), demikian juga PAN, lalu Gerindra menyodorkan pak Moekhlas (Laksamana Madya TNI (Purn) Moekhlas Sidik)," ujar Sohibul melalui pesan singkat, Senin (8/1/2018).
"Kami serahkan kepada Gus Ipul mau ambil yang mana," tuturnya.