Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PPP: Emil-Uu Pasangan yang Sangat Lengkap

Kompas.com - 07/01/2018, 16:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menilai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai pasangan yang lengkap.

Misalnya, dari segi demografis. Emil dianggap mewakili intelektual-milenial dan Uu dianggap mewakili santri di daerah rural.

"Kalau saya, jujur, melihat pasangan Emil-Uu ini pasangan yang sangat lengkap," ujar Romi, sapaan akrabnya, di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).

Selain itu, keduanya dianggap mewakili konsentrasi dua wilayah di Jabar, yakni priangan selatan dan priangan utara.

Baca juga : Empat Partai Resmi Usung Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum

Latar belakang Emil dan Uu yang sama-sama kepala daerah juga menjadi nilai tambah yang dimiliki keduanya.

"Ini kan sama-sama pengalaman. Sama-sama kepala daerah, yang satu wali kota dengan penduduk terbesar di Jawa Barat. Yang satu, Kang Uu, adalah (bupati) kabupaten terbesar di Jawa Barat. Itu merupakan sinergi yang saya kira sangat ideal untuk ke depan," tuturnya.

Anggota Komisi XI DPR itu menambahkan, warna psrtai pendukung Emil-Uu yang beragam juga menjadi keunggulan tersendiri. Selain PPP, partai lainnya yang juga mengusung Emil-Uu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Baca juga : Maju Pilkada Jabar, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum Jual Pengalaman

"Warna partai pengusungnya sangat kaya. Partai nasionalis sekaligus religius," kata dia.

PPP sebelumnya resmi mengusung pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum untuk Pilkada Jawa Barat 2018. Surat rekomendasi dukungan diserahkan langsung oleh Romahurmuziy di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Finalisasi dukungan pasangan Emil-Uu diputuskan Sabtu (6/1/2018) sore oleh empat partai koalisi, yakni PPP, PKB, Nasdem, dan Hanura.

Kompas TV Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura menyetujui Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum maju Pilgub Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Bertemu Jokowi, Sekjen OECD Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Sekjen OECD Akan Temui Prabowo

Nasional
PKS Pecat Caleg di Aceh yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba

PKS Pecat Caleg di Aceh yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba

Nasional
Achsanul Qosasi Minta Maaf karena Terima Uang 40 M dari Proyek BTS

Achsanul Qosasi Minta Maaf karena Terima Uang 40 M dari Proyek BTS

Nasional
4 Poin Penting PP Tapera: Syarat Kepesertaan hingga Besaran Iurannya

4 Poin Penting PP Tapera: Syarat Kepesertaan hingga Besaran Iurannya

Nasional
DPR Setujui Revisi 4 Undang-Undang sebagai Usul Inisiatif

DPR Setujui Revisi 4 Undang-Undang sebagai Usul Inisiatif

Nasional
Menyoal Putusan Sela Gazalba Saleh, Kewenangan Penuntutan di UU KPK dan KUHAP

Menyoal Putusan Sela Gazalba Saleh, Kewenangan Penuntutan di UU KPK dan KUHAP

Nasional
Achsanul Qosasi Akui Terima Uang dari Proyek BTS: Saya Khilaf

Achsanul Qosasi Akui Terima Uang dari Proyek BTS: Saya Khilaf

Nasional
Warga Kampung Susun Bayam Keluhkan Kondisi Huntara: Banyak Lubang, Tak Ada Listrik

Warga Kampung Susun Bayam Keluhkan Kondisi Huntara: Banyak Lubang, Tak Ada Listrik

Nasional
Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Nasional
Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Nasional
Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Nasional
Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Nasional
Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com