Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bekas Serbuk Petasan, Pipa, dan Baut dari Ledakan di Polsek Bontoala

Kompas.com - 02/01/2018, 13:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi belum memastikan apakah benda yang meledak di Mapolsekta Bontoala merupakan bom molotov atau petasan. Dari lokasi, ditemukan beberapa bahan untuk membuat petasan dan bahan lainnya.

"Sebenarnya bom juga bukan, ya. Itu meledak ya karena diisi (bahan petasan)," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (2/1/2018).

"Di TKP ditemukan semacam serbuk petasan. Kemudian ada beberapa baut dan ada bekas semacam pipa," lanjut dia.

Baca juga : Polsekta Bontoala Dilempari Bom, Polisi Periksa Tujuh Saksi

Setyo mengatakan, bubuk petasan itu diduga ditaruh dalam pipa paralon dan dimasukan sejumlah baut. Menurut dia, baut tersebut bisa memiliki efek seperti peluru. Jika meledak, maka yang terkena akan luka-luka. Benda yang meledak itu kemungkinan besar dibuat sendiri oleh pelakunya.

"Mercon saja kalau ditutup pakai kaleng, meledak. Kalengnya bisa pecah mengenai bisa luka-luka," kata Setyo.

Setyo mengatakan, bahan-bahan yang ditemukan di lokasi ledakan sudah dibawa ke laboratorium forensik. Nantinya tim penjinakan bahan peledak yang akan mengolah dan menentukan apakah bahan tersebut merupakan bagian dari bom rakitan atau petasan.

"Mungkin terlalu jauh kalau kita mengkait-kaitkan dengan (terorisme). Perlu pendalaman dulu. Setelah ditemukan, pasti kita akan mengecek motifnya seperti apa," kata Setyo.

Baca juga : Kronologi Pelemparan 3 Bom Molotov ke Markas Polsekta Bontoala

Sebelumnya, ledakan terjadi di Mapolsekta Bontoala usai malam pergantian tahun, tepatnya pukul 03.00 WITA, Senin (1/1/2018).

Saat meledak, benda tersebut bunyinya seperti petasan. Begitu juga setelah diurai, benda yang meledak identik dengan petasan. Namun, ada benda-benda yang dapat melukai meskipun berdaya ledak rendah (low explosive).

Ledakan terjadi selama tiga kali. Dua bom yang meledak diduga sengaja dilemparkan ke halaman kantor untuk memancing polisi keluar dari dalam ruang kantor. Sedangkan sebuah bom lagi dilempatkan ke arah anggota.

Ledakan ketiga melukai Kapolsekta Bontoala, Kompol Rapiuddin, dan seorang anggotanya, Brigadir Yidirsan. Kompol Rapiuddin terluka pada tangannya dan Brigadir Yudirsan terluka pada paha belakang sebelah kanan.

Kepala Polda Sulsel, Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Umar Septono langsung menyatakan Makassar siaga satu.

Kompas TV Polisi yang menjadi korban peledakan bom di polsek Bontoala telah dioperasi di bagian kaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com