Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Penerbit Buku Berkonten LBGT Mengaku Bukunya Tak Layak Terbit

Kompas.com - 30/12/2017, 08:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah menerima kedatangan lima orang perwakilan Penerbit Pustaka Widyatama pada Jumat (28/12/2017).

Kehadiran penerbit adalah memenuhi panggilan KPAI untuk mengklarifikasi soal adanya konten yang diduga mengkampanyekan LGBT.

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, penerbit cukup kooperatif dalam memberikan klarifikasi.

Dalam kesempatan tersebut penerbit juga mengakui bahwa buku mereka tak layak terbit.

"Penerbit Pustaka Widyatama menyampaikan permintaan maaf dan mengakui bahwa terjadi kesalahan pada konten atau isi buku tersebut yang tidak layak untuk diterbitkan," ujar Retno melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/12/2017).

Pihak penerbit menjelaskan bahwa konten yang bermuatan unsur LGBT tersebut merupakan kesalahan.

(Baca juga : KPAI Minta Kemensos Rehabilitasi Korban Pencabulan di Lenteng Agung)

 

Editor penerbit disebut lalai mengkoreksi isi buku secara rinci, halaman demi halaman.

Sejak terjadi komplain, penerbit telah melakukan penarikan buku pada tahun 2011 hingga 2012.

Sejak penarikan buku, penerbit sudah tak lagi memproduksi. Bahkan Intan Noviana dan Purnama Andri Murdapa sudah tak lagi menjadi penulis.

Sedangkan halaman buku yang diunggah ke media sosial pada Desember 2017 merupakan buku lama yang sudah ditarik dari pasaran.

(Baca juga : KPAI Bertemu Whatsapp Bahas Konten GIF Porno)

 

Namun, penerbit mengakui sulit menarik buku yang sudah terlanjur dibeli. Kecuali konsumen mengembalikannya ke penerbit.

"Untuk itu penerbit menghimbau, apabila saat ini masih ditemui buku tersebut di pasaran, maka penerbit memohon untuk ditarik dan dikembalikan ke penerbit, untuk yang sudah terlanjur dibeli perorangan, penerbit bersedia membeli kembali untuk kemudian akan dihancurkan," kata Retno.

Selanjutnya KPAI merencanakan akan melayangkan surat pemanggilan kepada dua penulis buku tersebut, yakni Intan dan Andri.

"KPAI akan meminta penulis membawa buku-bukunya yang lain, karena khawatir masih terselip kata-kata yang serupa dengan konten yang tidak layak. Pemanggilan direncanakan pertengahan Januari 2017," ujarnya.

Kompas TV KPAI mengundang sejumlah pihak untuk membahas resistensi terhadap vaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com