Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Keresahan Warga Kampung Dadap Terhadap Tentara Bersenjata, Ini Kata TNI AD

Kompas.com - 28/12/2017, 18:32 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh menanggapi soal keluhan warga kampung Dadap, Kabupaten Tangerang, mengenai kehadiran anggota Kodim 0506 Kabupaten Tangerang di kampung tersebut.

Ia membantah bahwa kehadiran personelnya untuk mengawal pembangunan rumah susun dan jembatan untuk reklamasi yang menghubungkan Pulai C dengan Pantai Indah Kapuk (PIK).

"Karya bhakti itu murni untuk membantu Pemda, tidak ada sangkut pautnya dengan rencana pembuatan rusun, apalagi jembatan untuk reklamasi. Itu tidak benar," ujar Alfret kepada Kompas.com, Kamis (28/12/2017).

Alfret mengatakan, TNI AD melalui Kodam Jaya telah turun ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan ini.

Setelah diselidiki, kehadiran anggota Kodim 0506 Kabupaten Tangerang di Kampung Dadap merupakan bentuk karya bhakti dalam rangka membantu pemerintah daerah.

(Baca juga : Penataan Kampung Dadap Dilanjutkan tetapi Sejumlah Masalah Mesti Dibenahi)

Mereka telah berkoordinasi dengan desa, kecamatan dan pemerintah daerah sehingga sudah melalui prosedur yang benar.

Alfret menegaskan bahwa tak ada satupun tentara yang mengintimidasi warga di sana.

"Apakah prajurit ada yang menodongkan senjata? Kan tidak ada. Sudah dicek di lapangan," kata Alfret.

Terkait penghadangan terhadap warga yang hendak melapor ke Markas Besar TNI Angkatan Darat dan Polisi Militer, Alfret membantah bahwa tentara yang melakukannya.

Saat kejadian tersebut, ada juga anggota polisi yang terlibat.

"Anggota TNI AD hanya melaksanakan tugas seperti biasanya mem-back up polisi," kata Alfret.

Alfret memastikan, warga yang melapor ke Polisi Militer sesuai prosedur pasti akan ditindaklanjuti. TNI terbuka dengan koreksi dan masukan masyarakat mengenai perilaku anggotanya di lapangan.

(Baca juga : Komnas HAM Minta Penertiban Kampung Dadap Ditunda)

Namun, kata dia, hendaknya laporan tersebut disalurkan melalui prosedur yang benar.

"Juga dengan data dan fakta yang benar. Dengan demikian kita dapat membangun kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang benar," kata Alfret.

 

Merasa Diintimidasi

Sebelumnya, pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Nelson Nikodemus Simamora mengatakan, proyek rusun dan jembatan tersebut selama ini ditolak warga Dadap karena tidak memiliki amdal dan tidak melibatkan partisipasi warga.

"Kehadiran aparat TNI-AD dengan senjata lengkap di wilayah kampung dadap membuat situasi mencekam seakan Kampung Dadap adalah wilayah perang. Aparat TNI berjaga selama 24 jam berganti-gantian," ujar Nelson.

Menurut dia, warga kampung baru Dadap terintimidasi dengan kehadiran aparat tersebut kehilangan hak atas rasa aman sesuai dengan pasal 30 UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM.

(Baca juga : Warga Kampung Dadap Menolak Relokasi)

Oleh karena itu, warga kampung Dadap didampingi LBH Jakarta dan KIARA berniat melaporkan hal tersebut ke Mabes Angkatan Darat dan Polisi Militer pada Rabu (27/12/2017).

Mereka menuntut agar polisi militer memeriksa Komandan Distrik Militer 0506 Tangerang atas pelanggaran hukum dan kode etik TNI.

Selain itu agar diberikan sanksi kepada Komandan Distrik Militer 0506 Tangerang beserta jajarannya.

Warga juga menuntut agar TNI AD Kodim 0506 Tangerang menarik anggotanya yang mengawal proyek di Kampung Baru Dadap dan memastikan bahwa TNI tidak turut serta dalam proyek-proyek swasta maupun pelanggaran hukum yang menimbulkan kerugian bagi rakyat.

Namun, saat hendak melapor, mereka dua kali dihadang oleh beberapa anggota Polri dan TNI. Pertama, kata Nelson, aparat TNI dan Polri mendatangi LBH Jakarta untuk mencegah warga yang akan melapor.

Kedua, mereka dihadang di jalan, tepatnya dekat Stasiun Gambir.

"Warga memutuskan kembali ke LBH untuk dialog ke dengan perwakilan TNI," kata Nelson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com