Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Anggap Mama-mama Papua Simbol Perjuangan Kaum Ibu

Kompas.com - 22/12/2017, 18:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

RAJA AMPAT, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sengaja memilih tanah Papua sebagai lokasi acara peringatan Hari Ibu ke-89 yang jatuh pada Jumat (22/12/2017).

Presiden berpendapat, ibu-ibu di Papua atau yang populer disebut mama-mama merupakan simbol perjuangan kaum ibu.

"Karena mama-mama Papua adalah perempuan Indonesia, karena Papua adalah Indonesia," ujar Jokowi dalam pidato peringatan Hari Ibu di Lapangan Waisai Torang Cinta, Kabupaten Raja Ampat, Papua, Jumat.

Usai acara, Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana sempat mengunjungi kios dagangan mama-mama Papua yang merupakan bagian dari acara itu.

Jokowi dan Iriana membeli beberapa dagangan mama-mama itu, mulai dari salak, buah hingga sagu.

(Baca juga: Pesan Hari Ibu dari Sembilan "Srikandi" Kabinet Kerja)

Meskipun terlihat sederhana, lanjut Jokowi, aktivitas perdagangan yang dilakukan mama-mama itu sadar atau tidak sadar menjadi simbol perjuangan seorang ibu.

"Semua perempuan memiliki kontribusi besar dalam negara ini. Kita lihat ibu-ibu yang menjual salak, sagu, pinang. Saya kira ini menunjukkan kekuatan perjuangan kaum perempuan dalam rangka, ada yang demi menyekolahkan anak, mengkuliahkan anak, membangun rumah," ujar Jokowi.

Acara peringatan Hari Ibu di Raja Ampat cukup meriah. Enam menteri perempuan di dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla hadir memeriahkan acara tersebut. Antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo tengah melakukan kunjungan kerja ke Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com