Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sudrajat, Cagub Jawa Barat yang Diusung Partai Gerindra

Kompas.com - 11/12/2017, 08:49 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra secara resmi mengajukan Mayjen Purnawirawan Sudrajat sebagai calon gubernur yang akan diusungnya pada Pilkada Jawa Barat 2018. Pilihan ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Lewat konsultasi yang cukup padat, minta masukan ke semua pihak termasuk ulama, akhirnya dengan mantab kami putuskan akan mengajukan Saudara Mayjen TNI Purnawirawan Sudrajat sebagai calon gubernur Jawa Barat yang akan datang," ujar Prabowo di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2017).

Sudrajat dinilai Prabowo memiliki rekam jejak positif selama berkarier di militer atau pemerintahan. Lalu seperti apa karier Sudrajat?

Berdasarkan data Harian Kompas, karier Sudrajat di militer dimulai setelah lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) pada 1971.

Berbagai tugas pernah diemban Sudrajat, dari Komandan KI hub Brigif 17 Kostrad, Staf Intelijen G1 Departemen Pertahanan dan Keamanan, hingga Sekretaris Panglima ABRI.

(Baca juga: Prabowo Sebut Alasan Gerindra Dukung Sudrajat pada Pilkada Jawa Barat)

Namun, nama Sudrajat kerap muncul di media saat menjabat sebagai Kepala Pusat dan Penerangan TNI pada 1999-2000.

Saat itu, dia tampil di media saat sorotan terhadap TNI begitu terang, pasca-peristiwa reformasi 1998.

Bermacam kejadian dan peristiwa berusaha dijelaskan Sudrajat sebagai "wajah publik TNI".

Antara lain, terkait sorotan terhadap aksi militer TNI di Timor Timur di masa referendum hingga akhirnya lepas dari Republik Indonesia, juga mengawal masa peralihan pasca-reformasi di bawah kepemimpinan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.

Selain itu, lulusan Kennedy School of Goverment, Harvard University di Amerika Serikat pada 1993 ini juga pernah bertugas di ranah diplomatik. Antara lain, Sudrajat pernah menjadi Atase Pertahanan KBRI London di Inggris (1994-1997) dan Atase Pertahanan KBRI Washington di Amerika Serikat (1997-1998).

Puncak karier diplomatik dicapainya saat dia menjabat sebagai Duta Besar RI untuk China pada 2005 hingga 2009.

Berikut daftar perjalanan hidup dan karier Mayjen Purnawirawan Sudrajat:

PENDIDIKAN :

Umum :
-     SD ( 1961 )
-     SMP ( 1964 )
-     SMA ( 1967 )
-     AKABRI ( 1971 )
-     Kennedy School Government, Harvard University, Boston, AS ( 1993 )
      Khusus :
-     Susdanki ( 1975 )
-     Syskada ( 1979 )
-     Seskoad ( 1989 )
-     Susathan ( 1993 )
 
PERJALANAN KARIER:

Pemerintahan :
-     Direktur Jenderal Strategi Pertahanan ( 2001 )
-     Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia ( 2005 )
      TNI/POLRI :
      Kepangkatan :
-     Mayjen

Jabatan :
-     Dan KI Hub Brigif 17 Kostrad
-     Staf Intelijen G1 Dephankam
-     Staf Perencanaan Umum Mabes TNI
-     Karo Amerika BAIS ABRI
-     Sekretaris Pangab
-     Wakapuspen TNI
-     Komandan Peleton Batalyon Penghubung Lintas Udara Kostrad ( 1971 )
-     Komandan Kompi Batalyon Penghubung Lintas Udara Kostrad ( 1973 - 1979 )
-     PA Teknik YON Garuda VIII PBB Timur Tengah, Mesir ( 1974 )
-     Korspri Panglima ( 1985 - 1988 )
-     Atase Pertahanan KBRI London, Inggris ( 1994 - 1997 )
-     Atase Pertahanan KBRI Washington DC, AS ( 1997 - 1998 )
-     Kapuspen TNI ( 1999 - 2000 )
-     TA.TK-III Sahli Panglima TNI Bidang Ekonomi Keuangan ( 2000 - 2001 )
 
PENGHARGAAN:
-     Satyalancana Kesetiaan VIII TH
-     Satyalancana Kesetiaan XVI TH
-     Santi Dharma Garuda VIII
-     Satyalancana PBB
-     Satyalancana Yudha Dharma Nararya
-     Satyalancana Ligion Merit, Amerika

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengumumkan Calon Gubernur pada Pilkada Jabar 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com