Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon dan Layar Superbesar untuk Twitter-an di Ruang Kerjanya

Kompas.com - 08/12/2017, 08:06 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Eksis dan memantau topik yang tengah tren di media sosial ternyata menjadi hal penting bagi para politisi.

Tak puas memantau melalui layar ponsel, Wakil Ketua DPR Fadli Zon memasang layar superbesar di ruang kerjanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga melakukan hal yang sama.

Fadli menggunakan layar besar itu untuk aktivitasnya di media sosial, khususnya Twitter. Ia mengaku mengoperasikan sendiri akun Twitter-nya. 

"Saya yang kontrol, iya dong, masa orang lain," kata Fadli di ruang kerjanya, Kamis (7/12/2017).

Hanya sesekali Fadli menyerahkan kepada admin, terutama terkait rilis pemberitaan dan mengunggahnya ke Twitter.  

Halaman akun Twitter milik Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli ZonTWITTER Halaman akun Twitter milik Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon

Fadli mengaku lebih nyaman nge-twit melalui layar besar itu, terutama saat memantau isu politik.

Menurut dia, selain isu soal partainya, Gerindra, Fadli juga memantau isu terkait Presiden Joko Widodo.

"Ada Jokowi, ada. Jokowi kami pantau juga, ha-ha-ha. Ini hebat juga ini canggih, lah. Pak Fakhri juga aktif," ujarnya.

Fadli juga suka memantau reaksi netizen setelah ia mengunggah puisinya di Twitter. Ia mengaku membuat semua puisi itu sendiri.

Selain itu, Fadli juga sering memantau akun Twitter Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Kalau Donald Trump cepet banget, susah kita membaca reaksinya," kata Fadli sembari memperagakan penggunaan layar besar itu.

Layar tersebut juga digunakan Fadli untuk melakukan telekonferensi dengan beberapa anggota parlemen dari negara lain. Fadli mengatakan, layar besar itu bukan milik pribadi, melainkan milik DPR.

"Dari tahun lalu (sudah ada). Saya sendiri malah enggak pernah minta ini, tahu-tahu ada saja. Hebat enggak itu," ucapnya.

Kompas TV Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com