Untuk Kaum Disabilitas, Pemerintah Mesti Fokus Dua Hal Ini

Kompas.com - 06/12/2017, 19:21 WIB

PADANG, KOMPAS.com- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, hingga kini  pemerintah dinilai belum fokus untuk membenahi transportasi serta fasilitas umum bagi kaum disabilitas.

Hal ini, kata Muhaimin terlihat dari fasilitas umum seperti halte, jembatan penyeberangan orang, hingga sejumlah moda transportasi massal  yang belum ramah terhadap kaum disabilitas. Padahal, kaum disabilitas kerap menggunakan fasilitas umum yang juga digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Masih kurangnya perhatian dari pemerintah membuat kaum disabilitas kesulitan untuk mengakses fasilitas umum tersebut.

"Masih jauh perhatian pemerintah terutama fasilitas umum, untuk transportasi umum. Banyak sarana yang belum memadai," ujar Muhaimin di sela-sela kunjungannya ke Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/12/2017).

Tak hanya fasilitas dan transportasi, diskriminasi juga masih terlihat dari sedikitnya lapangan kerja yang dibuka bagi para penyandang disabilitas. Padahal  Undang-Undang Tentang Penyandang Disabilitas telah mewajibkan bagi instansi pemerintah hingga swasta untuk menyediakan kuota bagi kaum difabel.

Undang- Undang No 4 tahun 1997 mengenai penyandang disabilitas, ketentuan kuota 1 persen yang mewajibkan perusahaan-perusahaan yang memiliki 100 orang karyawan untuk mempekerjakan satu orang penyandang disabilitas. Namun, hal itu dinilai belum banyak dirasakan bagi mereka.

Muhaimin yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini menilai memang penyandang disabilitas juga harus memiliki kemampuan. Untuk itu dia meminta agar Kementerian Tenaga Kerja menyegerakan untuk membangun pusat-pusat pelatihan bagi penyandang disabilitas untuk bisa bersaing di dunia kerja.

"Penciptaan lapangan kerja kuotanya harus ada 1 persen untuk mereka di semua rekrutmen, baik PNS, BUMN, swasta. BUMN malah dua persen kewajiban dalam Undang-Undang. Dengan cara ini tentu seleksi akan ada tentang kualitas logika berpikir dan lainnya," ujar Muhaimin.

"Dengan memenuhi kuota itu mau tidak mau harus ada pelatihan disabilitas. Menteri tenaga kerja sudah punya komitmen untuk membuat pusat-pusat pelatihan disabilitas untuk masuk lapangan kerja. Aturan itu dimulai dari pemerintah. Undang-Undangnya sudah ada tinggal diturunkan lagi melalui implementasi," pungkas Muhaimin. (KONTRIBUTOR JAKARTA/DAVID OLIVER PURBA)



Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com