Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Hartarto Tegaskan Hanya Dapat Izin Jokowi, Bukan Dukungan

Kompas.com - 30/11/2017, 18:57 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perindustrian  Airlangga Hartarto mengatakan bahwa dia hanya mengantongi izin dari Presiden Joko Widodo untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar jika digelar musyawarah nasional luar biasa.

Airlangga membantah bahwa Presiden Jokowi memberikan dukungan kepada dirinya untuk menggantikan Setya Novanto, yang saat ini mendekam di balik rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Jadi yang diberikan Presiden adalah izin karena saya selaku pembantu beliau. Memberikan izin untuk ikut dalam kontestasi di Partai Golkar," kata Airlangga di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).

Airlangga pun menegaskan bahwa hanya izin yang diberikan oleh Jokowi, dan bukan dukungan.

"Izin," kata Koordinator Bidang Perekonomian DPP Partai Golkar tersebut.

(Baca juga: Yorrys Sebut Pertemuan DPD I Golkar dengan Jokowi Dipimpin Airlangga Hartarto)

Jokowi pun menyerahkan persoalan pemilihan orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin itu sesuai AD/ART partai yang ada.

"Pak Presiden selalu mengatakan, mekanisme itu dikaitkan dengan Partai Golkar, sesuai AD/ART Golkar," kata Airlangga.

Soal potensi rangkap yang akan diemban jika terpilih, yakni sebagai pembantu presiden dan calon pimpinan partai politik, Erlangga mengatakan bahwa ia menyerahkan hal tersebut kepada Jokowi.

"Kalau saya sepenuhnya itu hak preogratif Pak Presiden. Kami sebagai pembantu Presiden dalam kaitan dengan itu kami tunggu arahan," ucap Airlangga.

Tak berbeda, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan bahwa Jokowi telah memberikan izin kepada Airlangga untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar.

(Baca: Dedi Mulyadi: Jokowi Restui Airlangga Bertarung di Munaslub)

Permintaan izin untuk Airlangga oleh DPD I itu disampaikan ketika bertemu Jokowi di Istana Bogor pagi tadi.

"Karena beliau (Airlangga) adalah menteri dan sebagai menteri kami meminta izin kepada Presiden. Presiden mengizinkan (Airlangga) untuk mencalonkan diri ketua umum Golkar," kata Dedi.

Menurut Dedi, Jokowi juga menyerahkan sepenuhnya masalah pergantian pucuk pimpinan Golkar sesuai mekanisme yang berlaku.

"Presiden menyerahkan sepenuhnya kepada Golkar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Prinsip dasarnya adalah Golkar harus menjaga stabilitas politik dan stabilitas ekonomi secara nasional," ucap Dedi.

Kompas TV Pengurus DPP partai Golkar mengumpulkan DPD tingkat satu se-Indonesia untuk membahas desakan munas luar biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com